digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Z adalah perusahaan multinasional yang berlokasi di salah satu kota di Jawa Barat dan bergerak dalam bidang jas perbaikan mesin-mesin berputar. Perusahaan memiliki permasalahan terkait dengan penurunan keuntungan akibat terjadinya cost overrun pada proyek-proyek yang mereka kerjakan. Di tahun 2020, total cost overrun yang terjadi adalah sekitar 21.6 milyar Rupiah yang dikontribusikan dari ketiga unit bisnis yang perusahaan miliki, yaitu unit bisnis BU1, BU2, dan BU3. Penyumbang terbesar terhadap terjadi cost overrun ini adalah unit bisnis BU1 sebesar 12 milyar Rupiah yang diakibatkan oleh overbudget dari jumlah manhours. Perusahaan sudah mencoba untuk melakukan usaha memperbaiki permasalahan ini, namun usaha yang dilakukan sepertinya belum efektif. Penelitian ini mendiskusikan fakto-faktor apa saja yang menyebabkan permasalahan cost overrun di perusahaan, investigasi akar masalah, dan juga solusi alternatif yang bisa dilaksanakan, serta implementasi dari solusi alternatif terpilih. Metode analisis akar masalah adalah dengan menggunakan current reality tree (CRT) yang kemudian mengidentifikasi 3 (tiga) akar masalah yang menyebabkan cost overrun pada pelaksanaan proyekproyek di perusahaan. Akar masalah tersebut adalah terkait dengan implementasi manajemen proyek, proses review estimasi biaya, dan juga manajemen peralatan yang diperlukan dalam melakukan aktifitas perbaikan. Setelah pengidentifikasian akar masalah, beberapa solusi alternatif kemudian dikembangkan, kemudian solusi alternatif tersebut dipilih dengan kriteria tertentu dengan menggunakan metode analytic hierarchy process (AHP). Kriteria terbesar adalah dari sisi waktu, alternatif mana yang bisa memberikan pengaruh yang paling cepat terhadap penurunan atau perbaikan terhadap permasalahan cost overrun ini. Solusi alternatif terpilih adalah perbaikan implementasi manajemen proyek, perbaikan proses review estimasi biaya proyek, dan juga perbaikan manajemen terhadap peralatan yang dibutuhkan dalam aktifitas perbaikan sebagai bagian implementasi total productive maintenance (TPM). Solusi alternatif terpilih sudah mulai diinisiasi oleh perusahaan seperti program perbaikan implementasi manajemen proyek yang melibatkan tenaga ahli dalam organisasi, kemudian melakukan rekrutmen karyawan yang didedikasikan khusus untuk mengelola peralatan yang dibutuhkan dalam bekerja, dan juga perbaikan proses review pada estimasi biaya proyek. Meskipun hasilnya belum bisa terlihat dalam waktu dekat, akan tetapi solusi alternatif yang didapatkan diharapkan bisa menurunkan cost overrun paling tidak 18% di tahun berikutnya (2021).