2018 TA PP ELYA KHOIRUNNISA MAESAROH 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana
2018_TA_PP_ELYA_KHOIRUNNISA_MAESAROH_1-COVER.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ELYA_KHOIRUNNISA_MAESAROH_1-BAB_1.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ELYA_KHOIRUNNISA_MAESAROH_1-BAB_2.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ELYA_KHOIRUNNISA_MAESAROH_1-BAB_3.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ELYA_KHOIRUNNISA_MAESAROH_1-BAB_4.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ELYA_KHOIRUNNISA_MAESAROH_1-BAB_5.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ELYA_KHOIRUNNISA_MAESAROH_1-BAB_6.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ELYA_KHOIRUNNISA_MAESAROH_1-BAB_7.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
2018_TA_PP_ELYA_KHOIRUNNISA_MAESAROH_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Penghantaran obat rute peroral merupakan sistem penghantaran obat yang memiliki kenyamanan
dan kemudahan penggunaan oleh pasien dibandingkan dengan rute penghantaran yang lain.
Namun, terdapat kendala seperti tingkat keasaman dan kebasaan saluran cerna yang dapat
mempengaruhi sifat senyawa obat serta beberapa senyawa obat yang memiliki kelarutan dan
permeabilitas yang kurang baik yang dapat mempengaruhi absorpsi dan bioavalabilitas obat. Upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi beberapa kendala tersebut seperti pembentukan konjugasi
antara obat dan protein targeting seperti lektin. Protein lektin dapat mengenali dan berikatan
dengan gula spesifik pada saluran cerna dan menyebabkan lektin dapat terserap pada saluran
cerna. Pembentukan biokonjugasi dapat dilakukan dengan Light Subunit Mushroom Tyrosinase
(LSMT) yaitu subunit rantai ringan enzim tirosinase dari jamur Agaricus bisporus. Protein LSMT
bersifat dapat mengenali gugus gula spesifik, tidak bersifat toksik dan tidak bersifat imunogenik.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pembentukan biokonjugasi senyawa kaptopril
dengan protein LSMT dan karakterisasinya. Pembentukan biokonjugat menggunakan bantuan
linker N-hydroxysuccinimide (NHS) untuk mengaktivasi kaptopril pada gugus karboksilat kemudian
direaksikan dengan LSMT pada suhu ruang selama 4 jam dengan perbandingan
kaptopril:NHS:protein = 100:10:1 dengan rendemen reaksi tahap pertama 83,00% dan tahap kedua
84,59%. Biokonjugat yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT),
spektrofometer UV-Vis, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dan spektrofotometri FTIR.
Berdasarkan hasil karakterisasi dan evaluasi tersebut menunjukkan kaptopril dapat dikonjugasikan
dengan protein LSMT.