Latar Belakang dan Tujuan: Diagnosis penyakit dalam pengobatan menjadi hal yang
sangat penting dalam penentuan terapi yang akan dipraktekkan pada pasien dengan kondisi
gagal ginjal. Kaptopril dan Losartan menjadi obat pilihan utama dalam pasien gagal ginjal,
tapi tidak untuk pasien gagal ginjal dengan kondisi renal arteri stenosis. Pemakaian obat
tersebut dapat memperparah kondisi ginjal pasien. Sedangkan amlodipin adalah obat dalam
golongan kalsium kanal bloker yang persentase pemakaiannya tinggi. Oleh karena itu,
tujuan penelitian ini adalah membandingkan efikasi kaptopril, losartan, dan amlodipin pada
kondisi gagal ginjal yang disebabkan stenosis. Metode: Permodelan gagal ginjal yang
digunakan pada tikus adalah permodelan Goldblatt 2K1C yang dimodifikasi. Pemberian
perlakuan pada ginjal kiri melalui modifikasi pergantian klip dengan benang silk. Terdapat
lima kelompok hewan uji, kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok obat
kaptopril, losartan, dan amlodipin. Parameter yang diukur adalah tekanan darah, kreatinin
serum, indeks organ ginjal, profil makroskopik dan histologi ginjal. Hasil: Pada parameter
tekanan darah menunjukkan bahwa ketiga kelompok obat tidak memiliki perbedaan yang
signifikan, akan tetapi berbeda terhadap kelompok kontrol negatif, dan pada titik
pengukuran hari ke 14 dan seterusnya, ketiga kelompok obat memiliki perbedaan
signifikan pada kelompok kontrol positif. Parameter kreatinin serum tidak menujukkan
perbedaan signifikan pada masing masing titik pengukuran. Parameter indeks organ ginjal
kiri (ginjal yang diberi perlakuan) memberikan perbedaan yang signifikan antara kontrol
negatif, kelompok obat kaptopril dan losartan terhadap kontrol negatif dan kelompok obat
amlodipin. Kesimpulan: Baik kaptopril, losartan, maupun amlodipin dapat menurunkan
tekanan darah pada hewan uji. Namun diantara ketiga kelompok obat, profil histologi dan
indeks organ menunjukkan bahwa pada kelompok kaptopril terjadi kerusakan ginjal kiri
paling parah.