digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang dan Tujuan: Diagnosis penyakit dalam pengobatan menjadi hal yang sangat penting dalam penentuan terapi yang akan dipraktekkan pada pasien dengan kondisi gagal ginjal. Kaptopril dan Losartan menjadi obat pilihan utama dalam pasien gagal ginjal, tapi tidak untuk pasien gagal ginjal dengan kondisi renal arteri stenosis. Pemakaian obat tersebut dapat memperparah kondisi ginjal pasien. Sedangkan amlodipin adalah obat dalam golongan kalsium kanal bloker yang persentase pemakaiannya tinggi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah membandingkan efikasi kaptopril, losartan, dan amlodipin pada kondisi gagal ginjal yang disebabkan stenosis. Metode: Permodelan gagal ginjal yang digunakan pada tikus adalah permodelan Goldblatt 2K1C yang dimodifikasi. Pemberian perlakuan pada ginjal kiri melalui modifikasi pergantian klip dengan benang silk. Terdapat lima kelompok hewan uji, kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok obat kaptopril, losartan, dan amlodipin. Parameter yang diukur adalah tekanan darah, kreatinin serum, indeks organ ginjal, profil makroskopik dan histologi ginjal. Hasil: Pada parameter tekanan darah menunjukkan bahwa ketiga kelompok obat tidak memiliki perbedaan yang signifikan, akan tetapi berbeda terhadap kelompok kontrol negatif, dan pada titik pengukuran hari ke 14 dan seterusnya, ketiga kelompok obat memiliki perbedaan signifikan pada kelompok kontrol positif. Parameter kreatinin serum tidak menujukkan perbedaan signifikan pada masing masing titik pengukuran. Parameter indeks organ ginjal kiri (ginjal yang diberi perlakuan) memberikan perbedaan yang signifikan antara kontrol negatif, kelompok obat kaptopril dan losartan terhadap kontrol negatif dan kelompok obat amlodipin. Kesimpulan: Baik kaptopril, losartan, maupun amlodipin dapat menurunkan tekanan darah pada hewan uji. Namun diantara ketiga kelompok obat, profil histologi dan indeks organ menunjukkan bahwa pada kelompok kaptopril terjadi kerusakan ginjal kiri paling parah.