digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Newton Fund yang berjudul Mainstreaming Integrated Desaster RiskReduction And Climate Change Adaptation Strategies Into Coatal Urban Agglomeration Policy- Case Bali. Kecamatan Denpasar Selatan merupakan kecamatan dengan kegiatan ekonomi dan parisiwata yang tergolong pesat. Hampir sebagian besar dari jumlah hotel/akomodasi di Kecamatan Denpasar Selatan terletak di Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kauh. Potensi yang dimiliki desa kawasan Sanur berorientasi pada pariwisata pantai sejak 1930 Pantai ini sangat penting nilainya bagi keberlanjutan berbagai aktivitas sosial seperti agama dan budaya, karena digunakan oleh penduduk Bali untuk kegiatan keagamaan. Dengan kekayaan pariwisata dan nilai budaya yang dimiliki Desa Kawasan Sanur, secara topografi kawasan tersebut berada pada zona resiko bahaya tsunami. Dengan kategori kelas bahaya tsunami tinggi yang dimiliki Desa Sanur Kauh dan Kelurahan Sanur, serta kekayaan pariwisata dan nilai budaya yang dapat menjadi kerentanan tsunami, mendorong diperlukannya studi mengenai tingkat ketangguhan desa/kelurahan (resilient village) di Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kauh terhadap bencana tsunami. Penelitian ini menggunakan 3 tipe indiaktor yaitu indikator Destana, International Tsunami Ready dan indikator kombinasi Destana dan International Tsunami Ready. Kombinasi dari indikator Destana dan International Tsunami Ready menghasilkan 3 kelompok indikator baru yaitu, indiaktor yang terintegrasi dan terinterpretasi, indikator yang tidak terintegrasi tapi terinterpretasi dan indikator yang tidak terintegrasi dan tidak terinterpretasi. Hasilnya, dengan mengunakan ketiga tipe indikator tersebut diperoleh bahwa Kelurahan Sanur belum resilien terhadap bencana tsunami sedangkan Desa Sanur Kauh telah resilien terhadap bencana tsunami. Selain itu, perhitungan resiliensi dengan indikator kombinasi International Tsunami Ready dan indikato Destana akan menghasilkan perhitungan yang lebih lengkap.