digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP DIOKA AUGTALIO 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Suluk Tambangraras adalah judul asli dari sastra klasik yang populer dengan nama Serat Centhini. Karya sastra klasik pada periode Jawa Baru yang ditulis pada tahun 1814 atas prakarsa Putra Mahkota Keraton Surakarta, Kanjeng Gus6 Pangeran Adipa6 Anom Amengkunagara III yang kemudian bertakhta dengan gelar Ingkang Sinunuh Kanjeng Susuhunan Pakubuwana V (1820—1823). Literatur klasik yang terdiri dari dua belas jilid dan memiliki cakupan isi yang sangat luas dan lengkap, mengenai segala hal yang terdapat di permukaan Pulau Jawa sampai seluk-beluk kehidupannya sehingga disebut sebagai ensiklopedia pengetahuan Jawa. Seni, adat-is)adat, mis)k, ramalan, agama, hingga keterbukaan masalah seksual disampaikan secara nara)f melalui cerita perjalanan di Tanah Jawa. Pandangan terhadap Suluk Tambangraras lekat dengan ero)ka yang berkesan yang nega)f namun sebenarnya memiliki makna posi)f yang belum diketahui dan masih banyak kandungan posi)f lainnya yang menarik dan berguna untuk diketahui. Pustaka Suluk Tambangraras telah ada sejak 200 tahun lalu, beragam upaya pelestarian sudah dilakukan, tetapi keberadaanya masih minim diperha)kan. Adapun beberapa upaya adaptasi modern yang sudah dilakukan memiliki kelemahan, yakni lebih didominasi oleh masalah ero)ka. Perancangan ini bertujuan untuk mengangkat kembali sastra menarik kembali apresiasi dan atensi kalangan muda terhadap karya sastra klasik Suluk Tambangraras. Berdasarkan hasil studi literatur, wawancara, dan observasi melalui metode deskrip)f dihasilkan konsep perancangan yakni menghadirkan garis besar cerita dan nilai-nilai posi)f Suluk Tambangraras yang dikemas dalam bentuk buku visual berjenis coffee table book. Tembang perjalanan dalam Suluk Tambangraras direpresentasikan melalui eksplorasi dan eksperimentasi visual, menampilkan seni tradisi lokal dengan warna baru sehingga lebih menarik dan berkesan. Pada akhirnya, perancangan buku ini dapat berguna bagi masyarakat terutama kalangan dewasa muda, sebagai sebuah media untuk mengenal lebih dekat Suluk Tambangraras maupun bagi pelaku seni dan desain sebagai referensi dalam pengembangan potensi budaya lokal yang dimiliki serta sebagai media pelestarian warisan budaya Nusantara.