COVER Auzora Kirana Fidari Pratopo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Auzora Kirana Fidari Pratopo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Auzora Kirana Fidari Pratopo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Auzora Kirana Fidari Pratopo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Auzora Kirana Fidari Pratopo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Auzora Kirana Fidari Pratopo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Auzora Kirana Fidari Pratopo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Auzora Kirana Fidari Pratopo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah lautan yang luas dan tersusun atas
beberapa lempeng tektonik dengan aktivitas seismik tinggi. Aktivitas seismik ini
menyebabkan Indonesia rawan akan bencana tsunami. Sebagai negara dengan wilayah
terbesarnya berupa lautan menjadikan laut aspek penting dalam berbagai sektor
pengembangan di Indonesia, salah satunya industri transportasi laut. Dalam industri tersebut,
pelabuhan beserta infrastrukturnya memegang peranan penting yang tidak dapat tergantikan.
Namun di lain sisi, pelabuhan ternyata sangat rentan akan bencana pesisir seperti tsunami.
Menggunakan hasil pemodelan sebelumnya, pada Tugas Akhir ini telah diurutkan peringkat
tingkat bahaya tsunami di pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Berdasarkan hasil peringkat
tersebut, dipilihlah Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, sebagai pelabuhan yang akan dijadikan
daerah simulasi numerik. Pelabuhan utama dengan aktivitas pelayaran dan bongkar muat
tinggi serta berhadapan langsung dengan Samudera Hindia ini berisiko terkena tsunami
dengan ketinggian 6 meter.
Simulasi numerik dilakukan menggunakan 3 skenario hipotetik yaitu Skenario 1 dengan
Mw=7,9, Skenario 2 dengan Mw=8,4 dan Skenario 3 dengan Mw=8,9. Simulasi dilakukan
menggunakan perangkat lunak COMCOT v.1.7 dengan metode grid sisipan (nested grid)
dengan durasi simulasi 7200 detik. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan waktu tiba tsunami
di pelabuhan berkisar antara 23,81–55,86 menit pada Skenario 1, 23,05–51,4 menit pada
Skenario 2, dan 20,93-45,95 menit pada Skenario 3. Tinggi maksimum tsunami yaitu 8,86
meter, 9,4 meter, dan 17,1 meter untuk Skenario 1, Skenario 2 dan Skenario 3 secara
berurutan. Skenario 3 menghasilkan tinggi rendaman maksimum yang paling besar yaitu 6,8
meter, sedangkan Skenario 2 yaitu 6,022 meter dan Skenario 1 yaitu 3,49 meter. Pada masingmasing
skenario terjadi rendaman di area pelabuhan dengan luas dan ketinggian yang berbedabeda,
namun pada Skenario 3 pelabuhan seluruhnya terendam dengan tinggi rendaman
berkisar antara 0,1–3 meter. Pada hasil rendaman Skenario 3 dilakukan suatu analisis
kerusakan pelabuhan dan infrastrukturnya. Dari hasil analisis ini didapatkan bahwa tsunami di
Pelabuhan Pulau Baai dengan tinggi rendaman maksimum 3 meter dapat menghayutkan debris
berupa kayu, tiang, kendaraan penumpang, petikemas, dan kapal ikan kecil dengan kapasitas
dibawah 5 ton. Tsunami dengan kecepatan arus 18,51 meter/detik ini dapat menyebabkan
kerusakan besar-besaran di dermaga dan pelabuhan.
Perpustakaan Digital ITB