Sistem Sesar Sumatera merupakan sesar aktif dengan panjang segmen mencapai 1900 km dan terdiri dari 19 segmen utama yang tidak kontinu. Di bagian tengah dari Sistem Sesar Sumatera terdapat irregularitas geometri yang kompleks ditandai dengan adanya komponen segmen sesar dupleks dengan struktur menyerupai lensa. Daerah ini dikenal dengan istilah equatorial bifurcation zone atau zona bifurkasi ekuator. Segmen Toru berada di ujung utara zona ini dan bercabang menjadi dua segmen ke arah selatan. Dua segmen percabangan ini terdiri dari segmen Barumun dan segmen Angkola yang kemudian menyatu di bagian segmen Sumpur. segmen Sianok berada relatif di arah selatan dari segmen Sumpur. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi terhadap pola tektonik di zona bifurkasi ekuator dari Sistem Sesar Sumatera berdasarkan data gempa dangkal dari periode 2007-2017. Identifikasi dilakukan melalui relokasi hiposenter dan penentuan mekanisme fokus. Sebanyak 96 gempa dangkal diseleksi dari katalog GFZ dan ISC via IRIS melalui webDC3 at BMKG. Dilakukan picking waktu tiba sebanyak 934 fase gelombang, terdiri dari 477 fase waktu tiba gelombang P dan S. Kemudian dilakukan penentuan lokasi hiposenter awal degan metode Geiger. Relokasi hiposenter dilakukan menggunakan metode double-difference, dan penentuan mekanisme fokus dilakukan dengan menggunakan metode inversi tensor momen. Berdasarkan hasil solusi mekanisme fokus di daerah bifurkasi ekuator, dapat diketahui bahwa daerah ini dikontrol oleh kompleks pensesaran dextral strike-slip baik pada segmen-segmen utama maupun di antara kedua segmen percabangan. Selain itu, juga ditemukan sejumlah sesar normal dip-slip yang diduga sebagai sesar yang ikut mengontrol zona depresi dari graben di bagian barat laut dari daerah penelitian.