digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kasbillah Rohim
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Aktivitas tektonik di Pulau Lombok tergolong cukup kompleks, seismisitas pada daerah tersebut tergolong cukup aktif dan banyak mengalami gempa bumi dengan intensitas yang signifikan. Pemahaman yang lebih mendalam tentang proses tektonik di Pulau Lombok menjadi penting dalam upaya mengantisipasi potensi bahaya gempa bumi. Metode tomografi gelombang seismik diaplikasikan untuk membantu memahami karakteristik tektonik dan mencitrakan struktur bawah permukaan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode tomografi double-difference untuk mencitrakan struktur bawah permukaan dengan menggunakan data waktu tiba gelombang dari rangkaian kejadian gempa. Penelitian ini menggunakan data katalog gempa yang diperoleh dari jaringan seismograf lokal hasil rekaman 20 stasiun penerima dari Institut Teknologi Bandung, Earth Observatory of Singapore (Nanyang Technological University), dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada tanggal 4 Agustus hingga 9 September 2018, jumlah gempa sebanyak 3.259 event dengan fase gelombang P 28.728 dan fase gelombang S 20.713. Inversi tomografi yang digunakan pada algoritma double-difference adalah metode LSQR teredam. Tomogram yang diinterpretasi adalah daerah dengan hasil uji resolusi yang baik. Metode uji resolusi pada penelitian ini adalah derivative weigh sum (DWS) dan uji checkerboard test. Hasil inversi tomografi kecepatan gelombang P dan S dengan metode double-difference dapat mencitrakan terkait kondisi fitur-fitur yang ada pada bawah permukaan Pulau Lombok. Struktur kecepatan di zona sesar dapat diindikasikan dengan anomali kecepatan gelombang P rendah, anomali kecepatan gelombang S yang rendah, dan nilai rasio Vp/Vs yang tinggi berkisar 1.8 hingga 2. Pada kedalaman sekitar 0-10 km dengan formasi memanjang dari barat ke timur di sepanjang pantai utara Pulau Lombok diindikasikan sebagai zona hancuran sesar. Pada kedalaman sekitar 15-20 km sebelah timur kompleks vulkanik Gunung Rinjani diindikasikan sebagai massa batuan yang cukup kompak dan kering.