ABSTRAK Saskia Mirsyanti Ananda
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Kegiatan produksi dan injeksi fluida pada lapangan panas bumi dapat mengganggu
stabilitas struktur geologi pada bawah permukaan lapangan. Gangguan yang terjadi berupa
munculnya mikroseismik. Monitoring microseismic dapat memberikan informasi berharga
mengenai perilaku reservoir, seperti propagasi retakan dan pergerakan fluida, dan yang
lebih penting dapat berperan sebagai mitigasi bencana di area industri panas bumi. Pada
penelitian kali ini data yang digunakan adalah data gempa mikroseismik yang kami akuisisi
(11 stasiun perekaman) pada lapangan panas bumi Patuha selama tiga bulan (18 Desember
2023 – 27 Maret 2024) dengan download data secara bertahap, yang meliputi proses
sebelum, saat dan sesudah overhaul. Overhaul merupakan proses penghentian produksi
dan injeksi fluida pada sumur selama beberapa saat. Data gempa yang telah teridentifikasi
sebagai mikroseimik selanjutnya akan melewati tahap picking waktu tiba gelombang P dan
S dan didapat 125 mikroseismik teridentifikasi dengan nilai ratio Vp/Vs berkisar 1.70.
Selanjutnya dilakukan penentuan lokasi hiposenter dengan metode non-linear, lalu
dilanjutkan proses relokasi hiposenter dengan metode double-difference. Dari hasil
relokasi didapat nilai residual waktu tempuh yang semakin mendekati nol dibanding
sebelum dilakukannya relokasi, setelah relokasi juga diamati terdapat satu cluster utama
pada area reservoir Kawah Ciwidey yang pada area tersebut juga terdapat upflow zone.
Teramati trend distribusi hiposenter gempa mikroseismik pada seluruh periode waktu
(sebelum, saat dan sesudah overhaul) berada pada reservoir Kawah Ciwidey dengan
peningkatan seismisitas terbanyak terjadi pada periode saat overhaul dengan kaitan
gangguan kestabilan pada bawah permukaan area reservoir saat proses tersebut yang
memicu munculnya gempa mikroseismik pada struktur geologi berupa patahan pada area
penelitian.