Penanganan terhadap kasus kehilangan dan temuan barang yang tercecer pada masyarakat
urban di Indonesia dapat diselesaikan dengan perancangan aplikasi mobile pada smartphone.
Minimnya informasi, keterbatasan sistem pengelolaan, serta belum adanya media teknologi
alternatif menjadi sejumlah kendala dalam penanganan kasus kehilangan dan temuan barang
tercecer. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah
berkembang pesat melalui teknologi internet pada era digital, maka keterbatasan informasi
tersebut dapat dikembangkan pada aplikasi mobile. Perancangan ini menggunakan metode
design thinking, yang terdiri dari tahapan empathize, define, ideate, prototype dan test.
Sehingga hasil dari perancangan ini memberikan rekomendasi berupa model UI/UX pada
aplikasi mobile yang bernama Kembaliin, dengan mengidentifikasi permasalahan kebutuhan
informasi yang terdapat pada penanganan kasus kehilangan dan temuan barang tercecer di
tempat umum. Model perancangan aplikasi dirancang berdasarkan target pengguna dalam
memfasilitasi kebutuhan pertukaran informasi untuk kasus kehilangan dan temuan barang
tercecer bagi masyarakat urban. Target pengguna yang telah teridentifikasi antara lain; orang
yang mengalami kasus kehilangan (korban), orang yang menemukan barang tercecer
(penolong), dan pihak yang mengelola kasus kehilangan dan temuan barang tercecer
(perantara). Model perancangan aplikasi ini berperan sebagai perantara dalam memfasilitasi
kebutuhan pertukaran informasi antara pihak korban dan pihak penolong
Perpustakaan Digital ITB