Berdasarkan peta stress dunia, stress in-situ regional di sepanjang Sumatran Fault System (SFS) diasumsikan sebagai strike-slip, dan stress utama maksimum (SHmax) berorientasi pada N15° BT. Hal ini bisa diperkirakan dari dataset mengenai mekanisme fokus global yang sebelumnya telah diteliti di sepanjang SFS. Dataset yang lebih besar dari mekanisme fokus di sepanjang SFS diperlukan untuk merevisi solusi dan menunjukkan adanya gangguan stress lokal. Untuk membuat katalog mekanisme fokus baru dari event lokal, penulis mengerjakan data waveform dari jaringan seismik gabungan meliputi 32 stasiun yang dikerahkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) dan GeoForschungZentrum (GFZ) Jerman. Jaringan seismik ini memiliki cakupan yang merekam keseluruhan area SFS. Dari Oktober 2008 sampai April 2017, didapatkan 476 peristiwa gempabumi dengan magnitudo (Mw) lebih besar dari 3 dan kedalaman lebih dangkal dari 100 km yang terjadi di area sekitar bifurcation SFS. Picking waktu tiba gelombang P dan S dan identifikasi polaritas dilakukan secara manual dengan menggunakan Seisgram. Informasi mengenai polaritas gelombang P kemudian digunakan untuk mendapatkan mekanisme fokus di 4 segmen SFS (Toru, Angkola, Barumun, dan Sumpur). Katalog mekanisme fokus lokal yang baru dapat digunakan bersamaan dengan yang global, untuk memperinci stress heterogenitas yang terjadi di area studi.