Lapangan Panas Bumi Patuha terletak di Jawa Barat dan merupakan salah satu lapangan panas bumi yang telah menghasilkan energi sebesar 55 MW. Kegiatan produksi energi di lapangan panas bumi akan menimbulkan gempa mikro. Kejadian gempa mikro ini dapat digunakan untuk mengamati seismisitas dan kondisi bawah permukaan Lapangan Panas Bumi Patuha, salah satu metodenya adalah dengan menganalisis lokasi hiposenter gempa mikro tersebut. Dari hasil perekaman gempa mikro yang dilakukan sejak 8 Oktober 2019 – 10 Desember 2019, dapat diindentifikasi adanya 290 gempa mikro. Penentuan hiposenter awal gempa mikro dilakukan dengan menggunakan metode NonLinLoc dan diperoleh 279 gempa mikro yang memiliki hiposenter dan nilai ketidakpastian lebih kecil dari 0.2. Nilai rasio VP/VS yang diperoleh dari plot diagram Wadati menunjukan angka 1.6899 yang menunjukkan bahwa adanya uap di bawah permukaan lapangan panas bumi. Relokasi hiposenter gempa dengan metode Double-Difference menghasilkan 236 gempa yang dapat direlokasi dan memiliki nilai ketidakpastian lebih kecil dari 0.1. Kedalaman hiposenter awal dan hasil relokasi hiposenter mengumpul pada elevasi 0 – 1000 m yang menunjukkan bahwa gempa terjadi di daerah reservoir, di ujung-ujung sumur produksi, sehingga gempa-gempa yang dihasilkan merupakan gempa yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Hasil relokasi hiposenter menunjukkan gempa-gempa yang mengumpul membentuk kelurusan yang dapat diartikan sebagai zona sesar.