digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) bidang jalan merupakan acuan penyelenggaraan jalan 5 tahun kedepan dimana target untuk RPJM 3 (2015-2019) adalah peningkatan kemantapan kondisi jalan nasional dari persentase 94% pada tahun 2014 menjadi 100% pada akhir tahun 2019 dan strategi yang digunakan untuk mencapai target tersebut adalah prioritas program pemeliharaan jalan. Dalam upaya untuk mencapai target RPJM terdapat kesenjangan dalam penyusunan program pemeliharaan jalan disebabkan kriteria atau pendekatan yang dilakukan belum berdasarkan kinerja kondisi jalan sehingga belum meningkatkan efektifitas dari aspek pelaksanaan dan efisien dalam pendanaan seperti menentukan prioritas penanganan segmen jalan dan terjadinya kerusakan dini infrastruktur jalan. Sebagai upaya untuk mengatasi kesenjangan dibutuhkan kriteria penyusunan program pemeliharaan jalan yaitu dengan mengevaluasi kondisi fungsional dan kondisi struktural jalan berdasarkan parameter kinerja jalan. Parameter kondisi jalan yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi fungsional jalan adalah nilai IRI-SDI yang dianalisis menggunakan metode Bina Marga dan untuk kondisi struktural jalan dengan menggunakan data lendutan (d) dari hasil uji alat FWD yang dalam penelitian ini dianalisis dengan metode AASHTO 1993. Untuk mendukung RPJM parameter kondisi fungsional jalan nilai IRI diprediksi untuk kondisi 5 tahun kedepan dengan kondisi tanpa penanganan menggunakan persamaan Paterson dan Attoh-Okine (1992) sedangkan untuk kondisi struktural adalah dengan perhitungan prediksi kebutuhan tebal overlay untuk 5 tahun kedepan selanjutnya hasil evaluasi gabungan kondisi fungsional dan kondisi struktural jalan akan memberikan indikasi kondisi jalan saat ini (present) dan 5 tahun kedepan (future). Dengan kriteria evaluasi kinerja kondisi fungsional dan kondisi struktural jalan untuk saat ini dan 5 tahun kedepan dapat dibuat alternatif program pemeliharaan jalan berdasarkan prioritas jenis penanganan dan prioritas segmen jalan yang membutuhkan penanganan segera sehingga pemilihan alternatif program jalan menjadi efektif yaitu dengan kriteria prioritas program pemeliharaan berkala pada segmen jalan dengan kondisi paling lemah secara fungsional dan struktural serta efisien dalam pendanaan yaitu penggunaan kebutuhan dana pemeliharaan belum meningkat berdasarkan prediksi kebutuhan tebal overlay untuk 5 tahun kedepan.