digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemeliharaan pesawat terbang atau dikenal dengan istilah maintenance, repair and overhaul (MRO) adalah salah satu layanan yang disediakan oleh PT Dirgantara Indonesia melalui unit bisnis strategisnya yaitu Aircraft Services (ACS). Layanan tersebut, yang semestinya menjadi salah satu sumber pemasukan yang potensial bagi perusahaan, menunjukkan masalah yang berkaitan dengan kecenderungan penurunan kinerja penjualan pada beberapa tahun terakhir ini.Aktivitas MRO pesawat, yang memenuhi kriteria sebagai proyek, telah menginisiasi fokus penelitian ini kepada proses manajemen proyek di ACS yang berkontribusi terhadap masalah bisnis di atas. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan informasi mengenai proses manajemen proyek di lingkungan ACS. Pada tahap ini diperlukan suatu metodologi manajemen proyek yang digunakan sebagai tolok ukur. Project Management Body of Knowledge (PMBOK), yang dipublikasikan oleh Project Management Institute, menjadi metodologi yang dipilih karena memiliki kesamaan dengan apa yang saat ini diterapkan di ACS. Dari hasil pengumpulan informasi melalui survei, wawancara, dan observasi, ditemukan sejumlah kondisi tidak ideal yang dihadapi ACS dalam proses manajemen proyek. Dengan melihat keterkaitan antara kondisi tersebut menggunakan model Current Reality Tree, diperoleh beberapa akar permasalahan di mana salah satunya adalah berkaitan dengan pengawasan dan pengendalian anggaran. Manajemen anggaran yang saat ini diterapkan telah menyebabkan kendala dalam mengawasi dan mengendalikan variasi terhadap anggaran maupun jadwal penyelesaian proyek, sehingga indikasi adanya pembengkakan biaya atau keterlambatan jadwal hanya diketahui saat proyek mendekati akhir periode yang direncanakan. PMBOK menawarkan metode earned value management, yang menampilkan perencanaan dan pengawasan kemajuan proyek dalam bentuk biaya dalam tahapan waktu. Sebuah simulasi menggunakan metode ini pada salah satu proyek MRO yang telah lalu menunjukkan adanya identifikasi dini dari masalah yang tidak terdeteksi melalui metode konvensional. Hal ini dapat mempermudah bagi manajer proyek dalam melakukan tindakan lebih awal untuk menyesuaikan proyek dengan rencana anggaran dan jadwal semula. Tantangan yang dihadapi pada manajemen proyek berdasarkan metode ini adalah ketepatan dalam perencanaan dan disiplin dalam pengawasan proyek yang harus ditekankan pada semua pihak yang terkait. Sebaliknya, keberhasilan penerapan dari metode earned value management pada proyek akan meningkatkan efisiensi anggaran dan ketepatan jadwal penyelesaian proyek pada layanan pemeliharaan pesawat oleh ACS, sehingga nantinya akan meningkatkan kinerja penjualan.