Material aluminium memiliki banyak kelebihan dan merupakan salah satu bahan
utama di industri penerbangan. Aluminium pada pesawat banyak digunakan
sebagai bahan dasar dari pembuatan komponen pesawat terbang seperti skin, spar
dan stringer. Penggunaan material aluminium pada industri pesawat terbang
membutuhkan suatu jenis karakteristik aluminium tertentu yang disesuaikan
dengan pembebanan yang diperkirakan akan terjadi. Informasi karakteristik
aluminium tersebut dapat diperoleh dengan pelaksanaan beberapa jenis pengujian
yakni, uji tarik, uji tekan dan uji kekerasan. Pembentukan suatu jenis paduan
aluminium tertentu dapat dilaksanakan untuk kemudian diuji supaya diperoleh
nilai kekuatannya. Kerusakan pada struktur dapat menyebabkan pengurangan
kekuatan terhadap pembebanan yang terjadi. Perbaikan struktur yang dapat
dilaksanakan diantaranya dengan rivet ataupun adhesive bonding (Rabelkin,
2006), pelaksanaan perbaikan struktur yang tepat diharapkan dapat
menggembalikan kekuatan struktur pada kondisi sebelum mengamami kerusakan.
Pada tugas akhir ini material aluminium 2024-T3 dipilih sebagai bahan
eksperimen karena material ini masih banyak digunakan dalam industri
penerbangan. Jenis kerusakan yang akan dianalisis yaitu double hole connected by
slit. Perbaikan struktur yang dilakukan dengan adhesive bonding menggunakan
jenis adhesive araldite dengan menggunakan dua ukuran patch. Pengujian yang
dilaksanan yakni uji tarik pada spesimen cacat yang dibedakan dalam ukuran
patch. Analisis numerik berbasis metode elemen hingga dilaksanakan sebagai
suatu bahan untuk menentukan faktor konsentrasi tegangan. Akhir kata, penelitian
yang dilaksanakan bertujuan untuk menganalisa kekuatan tarik pada pelat dengan
cacat double hole connected by slit berbasis metode elemen hingga dan metode
pengujian tarik(Fekirini, 2007). Analisa dengan metode elemen hingga dilakukan
dengan software Abaqus CAE.