digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Material aluminium memiliki banyak kelebihan dan merupakan salah satu bahan utama di industri penerbangan. Aluminium pada pesawat banyak digunakan sebagai bahan dasar dari pembuatan komponen pesawat terbang seperti skin, spar dan stringer. Penggunaan material aluminium pada industri pesawat terbang membutuhkan suatu jenis karakteristik aluminium tertentu yang disesuaikan dengan pembebanan yang diperkirakan akan terjadi. Informasi karakteristik aluminium tersebut dapat diperoleh dengan pelaksanaan beberapa jenis pengujian yakni, uji tarik, uji tekan dan uji kekerasan. Pembentukan suatu jenis paduan aluminium tertentu dapat dilaksanakan untuk kemudian diuji supaya diperoleh nilai kekuatannya. Kerusakan pada struktur dapat menyebabkan pengurangan kekuatan terhadap pembebanan yang terjadi. Perbaikan struktur yang dapat dilaksanakan diantaranya dengan rivet ataupun adhesive bonding (Rabelkin, 2006), pelaksanaan perbaikan struktur yang tepat diharapkan dapat menggembalikan kekuatan struktur pada kondisi sebelum mengamami kerusakan. Pada tugas akhir ini material aluminium 2024-T3 dipilih sebagai bahan eksperimen karena material ini masih banyak digunakan dalam industri penerbangan. Jenis kerusakan yang akan dianalisis yaitu double hole connected by slit. Perbaikan struktur yang dilakukan dengan adhesive bonding menggunakan jenis adhesive araldite dengan menggunakan dua ukuran patch. Pengujian yang dilaksanan yakni uji tarik pada spesimen cacat yang dibedakan dalam ukuran patch. Analisis numerik berbasis metode elemen hingga dilaksanakan sebagai suatu bahan untuk menentukan faktor konsentrasi tegangan. Akhir kata, penelitian yang dilaksanakan bertujuan untuk menganalisa kekuatan tarik pada pelat dengan cacat double hole connected by slit berbasis metode elemen hingga dan metode pengujian tarik(Fekirini, 2007). Analisa dengan metode elemen hingga dilakukan dengan software Abaqus CAE.