digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cilegon merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang mengalami perkembangan industrialisasi yang cukup pesat. Keberadaan berbagai industri dan aktivitas transportasi di Cilegon dapat menjadi potensi sumber emisi polutan khususnya partikulat. Menurunnya kualitas udara akibat emisi partikulat ini dirasakan oleh masyarakat sekitar kawasan industri yang ada di Cilegon terutama yang tinggal disekitar kawasan industri besi dan baja. Namun studi tentang identifikasi sumber emisi partikulat dan kontribusinya terhadap kualitas udara ambient dikawasan tersebut belum pernah dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi sumber emisi partikulat khususnya TSP dan mengetahui kontribusinya terhadap konsentrasi TSP di udara ambient di kawasan tersebut menggunakan model reseptor Positive Matrix Factorization (PMF). Sebanyak 34 sampel harian (24 jam) dikumpulkan selama periode pengambilan sampel (Agustus-November 2015) dari daerah pemukiman warga yang ada di bagian selatan dari kawasan industri besi dan baja di Cilegon menggunakan alat High Volume Sampler. Analisis kandungan lack Carbon pada sampel dilakukan menggunakan alat Diffusion Systems EEL 43M Smoke Stain Reflectometer (SSR) sedangkan 18 elemen logam (Al, Si, Fe, S, Cu, Pb, V, Cr, Ni, Zn, Mn, Sn, K, Ca, Cl, Ti, Ba dan Co) dianalisis menggunakan alat Energy Dispersive X-Ray Fluorescence (ED-XRF). Data komposisi kimia dari sampel harian TSP tersebut kemudian digunakan sebagai input model PMF. Sumber emisi yang teridentifikasi dari hasil model PMF adalah crustal matter (40.13%), produksi besi dan baja (22.23%), pembakaran batubara (16.54%), pembakaran biomassa (11.83%), aktivitas smelting (8.63%), kendaraan berbahan bakar solar (0.28%), garam laut (0.17%), pembakaran minyak (0.07%), debu jalan (0.07%) dan industri semen/aktivitas konstruksi (0.05%). Pola analisis CPF sesuai dengan lokasi sumber emisi yang terdapat di sekitar lokasi penelitian.