digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TS Teuku Fazhamy Rafiandra 1-Abstrak.pdf?
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

COVER TEUKU FAZHAMY R.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB I PENDAHULUAN.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB II TIN-PUS.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB III GAMBARAN LOKASI.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB IV METODOLOGI.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB V PEMBAHASAN.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

PUSTAKA Teuku Fazhamy Rafiandra
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Pencemaran udara oleh partikulat halus (PM2,5) menimbulkan dampak buruk pada kesehatan dan berakibat pada penurunan kualitas hidup manusia. Aktivitas manusia di perkotaan menjadi salah satu pengemisi PM2,5 terbesar. Salah satu wilayah dengan tingkat pencemaran PM2,5 yang tinggi adalah DKI Jakarta. Untuk memperbaiki tingkat PM2,5 di DKI Jakarta, diperlukan kebijakan pengelolaan kualitas udara yang tepat sasaran dan komprehensif. Perumusan kebijakan pengelolaan kualitas udara diawali oleh identifikasi sumber emisi PM2,5. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi kontribusi sumber emisi PM2,5 di DKI Jakarta dengan model Chemical Mass Balance (CMB). Studi dilakukan selama musim kemarau tahun 2019 di tiga lokasi, yaitu Gelora Bung Karno, Kebun Jeruk, dan Lubang Buaya. Studi diawali dengan analisis konsentrasi PM2,5. Selanjutnya, dilakukan karakterisasi spesies kimia yang terkandung di dalam PM2,5, yang mencakup Black Carbon (BC), Elemental Carbon (EC), Organic Carbon (OC), trace elements (Na, Al, Si, S, Cl, K, Ca, Ti, Mn, Fe, Ni, Cu, Zn, Pb), dan ion terlarut (NH4+, SO42-, NO3-,Cl-, K+, Na+). Karakterisasi spesies kimia pada PM2,5 diperkuat dengan analisis faktor pengayaan dan analisis korelasi antar unsur untuk mengidentifikasi kemungkinan sumber emisi PM2,5. Hasil karakterisasi spesies kimia PM2,5 menjadi masukan untuk menetapkan profil sumber yang akan menjadi masukan model CMB. Keluaran model CMB adalah Source Contribution Estimate (SCE) yang memenuhi target kinerja model secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsentrasi PM2,5 di Gelora Bung Karno, Kebun Jeruk, dan Lubang Buaya berturut-turut 59,58 ± 23,01; 52,18 ± 15,9; dan 63,2 ± 6,28 µg/Nm3 dengan tidak ditemukannya perbedaan rata-rata konsentrasi PM2,5 yang signifikan secara spasial (p-value = 0,221 > 0,05). Spesies kimia dengan kontribusi terbesar terhadap PM2,5 adalah EC, OC, S, Zn, Pb, Na, Na+, dan Cl-. Berdasarkan hasil model CMB, sumber PM2,5 di DKI Jakarta beserta rata-rata kontribusinya adalah kendaraan bermotor (51,67%), debu jalan (14,85%), tanah (9,77%), pembakaran biomassa (4,54%), sumber kaya Pb (4,04%), aerosol sekunder (3,12%), garam laut (6,97%), sumber kaya Zn (2,06%), dan pembakaran minyak (1,03%).