Sampah plastik pada tahun 2023 merupakan kontributor terbesar kedua sampah di
Indonesia sebesar 6,79 juta ton per tahunnya. Pada fasilitas pengolahan sampah,
mulai dari penerimaan, pemilahan, separasi sampah, hingga pengolahannya dapat
menghasilkan mikroplastik sebagai akibat dari proses kompresi, friksi, dan abrasi
mekanik. Mikroplastik merupakan partikel plastik dengan ukuran < 5 mm.
Mikroplastik saat ini menjadi isu global dikarenakan potensi efeknya terdegradasi
dalam ukuran kecil pada tubuh manusia dan mengganggu ekosistem lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi dan karakteristik
mikroplastik tersuspensi di udara kawasan fasilitas pengolahan sampah, yakni di
IPST Sabuga. Penelitian dimulai dengan melakukan sampling TSP sesuai SNI
7119-3:2017, dilakukan identifikasi terduga mikroplastik, pretreatment sampel,
dan identifikasi mikroplastik. Didapatkan konsentrasi mikroplastik sebesar 4,22 –
6,95 MP/m3
. Bentuk mikroplastik yang teridentifikasi adalah fiber (78%),
fragmen (18%), dan film (4%). Distribusi ukuran mikroplastik berada pada
rentang 22 – 4.912 ???????? dengan rata-rata sebesar 694 . Warna mikroplastik
yang teridentifikasi adalah warna hitam (70,1%), putih (6%), transparan (3,4%),
merah (3%), hijau (2,2%), biru (4,1%), dan coklat (11,2%). Lalu, salah satu
mikroplastik berbentuk fiber berwarna hitam, memiliki komponen yang dinilai
memiliki skor kecocokan sebesar 92,64% terhadap terhadap spektrum raman
komposit pada referensi dengan uraian komponen Gallium Arsenide (28%), Van
Dyke Brown (25%), Thermolite-380 (17%), Lanthanum Chloride Hydrated
(16%), dan Goethite (14%). Uji korelasi Spearman menunjukkan hasil (p-value <
0,05 & 0,60