Water coning merupakan keadaan di sekitar lubang sumur dimana batas minyak dan air mengalami
kenaikan dengan bentuk kerucut hingga mencapai titik perforasi. Water coning merupakan masalah pada
reservoir minyak dengan tenaga pendorong air. Waktu mulai masuknya air ke perforasi disebut dengan
water breaktrhrough. Setelah terjadi water breakthrough, produksi air akan terus meningkat sehingga
menyebabkan penurunan produksi minyak. Penurunan produksi minyak akan menyebabkan faktor
perolehan dari suatu minyak menurun.
Polimer dapat digunakan untuk mengatasi masalah water coning untuk mengurangi produksi air yang
berlebihan. Polimer digunakan sebagai barrier terharap arah vertikal untuk mencegah water coning. Studi
ini melakukan simulasi untuk mengetahui efektifitas polimer terhadap peningkatan faktor perolehan minyak
dengan mencegah terjadinya water coning. Serta, studi ini akan menentukan lokasi serta ukuran yang tepat
dari polimer yang akan digunakan di reservoir ini.
Hasil studi ini menjelaskan bahwa polimer dapat mencegah water coning pada suatu periode waktu. Faktor
perolehan minyak reservoir yang menggunakan polimer memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan reservoir tanpa menggunakan polimer. Efektifitas polimer dipengaruhi oleh kedalaman dan dimensi
dari suatu polimer. Lokasi kedalaman polimer yang optimum yaitu tepat dibawah perforasi dan menjauhi
water oil contact. Radius polimer yang optimum dipengaruhi oleh kedalaman polimer tersebut dipasang.