Slag nikel merupakan salah satu jenis limbah berbahaya dan beracun (B3) yang dihasilkan dalam jumlah besar. Jumlah produksi dari slag nikel mencapai 1 juta
ton/tahun. Limbah slag dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan, sehingga diperlukan upaya pengelolaan dan pemanfaatan kembali slag menjadi suatu produk. Limbah slag nikel berpotensi untuk dimanfaatkan
sebagai agregat lapis pondasi jalan (roadbase). Selain mengurangi jumlah limbah slag yang terbentuk, pemanfaatan slag sebagai agregat lapis pondasi dapat
mengurangi pengunaan material alam dalam jumlah yang besar. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui karakteristik, kelayakan teknis, dan potensi keterlindian logam berat dari penggunaan slag nikel sebagai agregat roadbase. Pengujian karakteristik slag nikel meliputi kadar air, kadar kering, kadar abu,
kadar volatil, analisa saringan, berat jenis, batas atterberg, keausan, gumpalan lempung, pH, logam berat, dan oksida logam. Keterlindian logam berat dari slag
nikel dianalisa dengan uji TCLP, pelindian statis, dan pelindian dinamis. Uji karakteristik fisik dan kimia menunjukkan slag nikel berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai agregat lapis pondasi. Empat jenis logam dengan konsentrasi tertinggi yaitu Ni (310,5 mg/kg), Cr (25,4 mg/kg), Co (4,1 mg/kg) dan Zn (2,45 mg/kg). Kelayakan teknis slag sebagai agregat roadbase dianalisa dengan pengujian proctor dan CBR (California Bearing Ratio). Slag nikel dengan komposisi yang telah memenuhi spesifikasi gradasi roadbase memiliki nilai CBR
sebesar 108%. Mengacu pada spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum, slag nikel dapat digunakan sebagai agregat lapis pondasi kelas A. Pengujian TCLP mengindikasikan slag nikel tidak memiliki karakteristik toksik karena konsentrasi logam berat dalam lindi memenuhi baku mutu TCLP mengacu pada PP No.101
tahun 2014. Secara umum, konsentrasi logam berat yang terkandung pada lindi semakin menurun seiring waktu baik pada pelindian statis maupun dinamis. Persentase kumulatif logam Ni, Cr, Co dan Zn yang terluruh selama 9 hari pelindian statis masing-masing yaitu sebesar 0,2136 – 4,489%; 1,8882 – 2,7071%; 3,0720 – 11,546%; dan 3,3918 – 5,2327%, sedangkan pada pelindian dinamis yaitu sebesar 1,8874 – 3,1619%; 0,8324 – 6,3532%; 1,2295 – 3,8095%; dan 2,6357 – 6,8652%.
Perpustakaan Digital ITB