Musim di Tapanuli Selatan terbagi menjadi musim hujan dan musim kemarau, hal ini dikarenakan temperatur sepanjang tahun monoton sementara curah hujan memiliki variasi yang sangat besar.Penentuan awal musim hujan dan awal musim kemarau merupakan hal yang penting karena berdampak pada efektivitas penentuan awal masa tanam. Zona musim yang ada di Tapanuli Selatan masih dapat dibagi menjadi wilayah yang lebih kecil sebanyak 10 zona melalui metode analisis kelompok sehingga resolusi penentuan awal musim menjadi lebih tinggi. Penentuan awal musim dilakukan dengan metode ARIMA. Dengan metode ARIMA, curah hujan dapat diprediksi dengan baik namun tidak dengan nilai curah hujan di atas
normal. Kajian pola hujan dan klasifikasi iklim dilakukan untuk analisis anomali curah hujan yang terjadi selama 16 tahun. Wilayah Tapanuli Selatan memiliki pola curah hujan ekuatorial dan iklim sangat basah, maka faktor pengendali dari curah hujan adalah ITCZ.
Perpustakaan Digital ITB