Paparan radiasi ultraviolet (UV) dengan intensitas tinggi pada permukaan kulit dapat mengakibatkan kulit rusak seperti terbakar, penuaan dini dan kanker kulit. Salah satu cara perlindungan kulit dari paparan radiasi UV adalah penggunaan losion tabir surya. Thalassiosira sp. merupakan diatom yang dapat ditemukan di perairan Indonesia diketahui memiliki kandungan pigmen fotosintesis berupa karotenoid dan klorofil yang sangat potensial digunakan untuk melindungi kulit dari radiasi UV yang menginduksi eritema (kulit memerah). Riset ini bertujuan untuk menentukan nilai faktor perlindungan surya (sun protection factor/SPF) suatu losion yang mengandung bahan aktif pigmen fotosintesis dari Thalassiosira sp.
Tahapan penelitian meliputi penanaman sel Thalassiosira sp. dalam medium modifikasi, pemanenan biomassa dengan cara sentrifugasi, pengeringan biomassa dengan metode pengeringbekuan, pengekstraksian pigmen fotosintesis menggunakan pelarut aseton, pemurnian pigmen fotosintesis menggunakan metode kromatografi kolom yang dielusi dengan heksan:aseton dengan gradien konsentrasi bertingkat 4:1, 3:2, 2:3, dan 1:4, karakterisasi pigmen fotosintesis dengan spektrofotometer sinar tampak dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), pengaplikasian pigmen fotosintesis sebagai bahan aktif pada losion tabir surya, dan penentuan nilai SPF sediaan tabir surya tersebut secara in vivo menggunakan kelinci albino galur New Zealand.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel Thalassiosira sp. yang ditumbuhkan dari kultur dengan konsentrasi sel awal 2×105 sel/mL selama 10 hari menghasilkan biomassa basah yang berbentuk pasta berwarna hijau kecoklatan sebanyak 2,24 ± 0,52 g/L kultur. Biomassa kering Thalassiosira sp yang diperoleh berbentuk serbuk yang berwarna hijau kecoklatan. Kadar air dalam sel Thalassiosira sp. basah sebesar 90,3%. Pigmen fotosintesis total yang diperoleh dari ekstraksi biomassa kering sebanyak 0,1185 ± 0,0067 mg/g biomassa kering. Pigmen fotosintesis yang terkandung dalam sel Thalassiosira sp. diidentifikasi sebagai senyawa golongan karotenoid dan klorofil. Kadar karotenoid total dan klorofil a total berturut-turut sebesar 46 dan 66 μg/mL. Delapan fraksi pigmen fotosintesis juga diidentifikasi dengan KLT mempunyai nilai Rf 0,9375, 0,5625, 0,375, 0,3312, 0,2625, 0,2187, 0,1625, dan 0,0125.
Pigmen fotosintesis murni yang diperoleh dari kromatografi kolom adalah β-karoten (427 nm, 452 nm dan 479 nm), feofitin a (409 nm dan 666 nm), diadinokrom (408,5 nm, 430 nm dan 456 nm), fukoxantin (447 nm dan 470,5 nm) dan klorofil c (448 nm). Losion tabir surya dengan bahan aktif fukoxantin 0,2% b/b berwarna jingga dengan pH 6 yang sesuai digunakan untuk kulit. Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa losion tabir surya dengan bahan aktif fukoxantin tidak menimbulkan eritema dan udem (kulit sembab) pada kelinci percobaan. Losion tabir surya tersebut memiliki nilai SPF 1,43 yang berarti dapat menyerap 30% radiasi sinar UVB. Dengan demikian, fukoxantin dari Thalassiosira sp. dapat digunakan sebagai bahan aktif losion tabir surya.