digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Terdapat banyak aspek yang mempengaruhi nilai tanah. Aspek lokasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penentuan nilai tanah. Lokasi bidang tanah pada umumnya berhubungan dengan radius/jarak bidang tanah tersebut dengan fasilitas tertentu. Penelitian ini berfokus pada radius bidang tanah dengan fasilitas transportasi darat dan udara. Fasilitas transportasi darat dan udara dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif untuk nilai tanah. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penilaian tanah, dimana dapat mengakomodasi dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan fasilitas transportasi darat dan udara. Dalam hal ini pemodelan nilai tanah menggunakan regresi linier dan Geographically Weighted Regression (GWR). Pemodelan nilai tanah dengan GWR akan mendapatkan model di tiap bidang tanah/persil. Fasilitas transportasi yang dijadikan parameter penilaian bidang tanah adalah radius bidang tanah terhadap bandara, radius bidang tanah terhadap rel kereta api, lebar jalan, jarak bidang tanah terhadap stasiun, jarak bidang tanah terhadap terminal, jarak bidang tanah terhadap halte, jarak bidang tanah terhadap pasar, jarak bidang tanah terhadap pusat kota, dan luas bidang tanah. Model GWR untuk penelitian ini menggunakan kernel fixed gaussian dan fixed bisquare dengan pencarian bandwidth optimum menggunakan Akaike Information Criterion (AIC) dan Cross Validation (CV). Analisis model dilakukan dengan melihat residu antara variabel dependen, yaitu Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) dan Zona Nilai Tanah (ZNT) Badan Pertanahan Nasional (BPN). Selanjutnya dilakukan perbandingan nilai tanah hasil pemodelan GWR dengan nilai tanah hasil survey lapangan. Model yang dipilih untuk merepresentasikan daerah Kelurahan Campaka adalah GWR dengan fixed gaussian dan AIC. Pemilihan ini berdasarkan nilai root mean square error (RMSE) dan kondisi nilai tanah.