Kabupaten Purworejo berada di sebelah selatan Pulau Jawa. Di sebelah utara dan timur berbatasan dengan pegunungan dengan puncak tertingginya 1019 dan 1040 m dpl sedangkan sebelah selatannya berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Dengan batas-batas alam seperti itu, maka Kabupaten Purworejo memiliki dua bentang alam yang sama sekali berbeda. Sebelah utara dan timurnya merupakan dataran tinggi dan cenderung berbukit-bukit sedangkan bagian tengah dan baratnya merupakan dataran rendah dan relatif lebih datar. Dengan kenampakan itu, maka curah hujan dan hari hujan di tempat tersebut cukup unik. Selain itu kombinasi dengan faktor global seperti fenomena El-Niño dan La-Niña akan semakin menambah keunikan dari pola curah hujan dan hari hujan di sana.
Penelitian ini dimulai dengan pemisahan bentuk data curah hujan dan hari hujan bulanan selama 15 tahun menjadi data tahunan, data musiman, dan data per titik. Kemudian dari peta didapat peta spasial dan irisan melintang. Digunakan pula data indeks El-Niño untuk melihat 4 kejadian ekstrim. Dari data-data tersebut akan didapat hasil akhir berupa grafik irisan melintang terhadap elevasi dan peta spasial karakteristik curah hujan dan hari hujan, baik pada saat normal maupun pada saat terjadi El-Niño dan La-Niña.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pola curah hujan di Kabupaten Purworejo secara umum masih mengikuti bentuk pola curah hujan monsunal. Secara spasial, curah hujan di sebelah utara lebih tinggi dibandingkan dengan sebelah selatan, dan hari hujan di timur lebih banyak daripada sebelah baratnya. Pada saat terjadi El-Niño maupun La-Niña, kedua fenomena ini cenderung meratakan persebaran curah hujan dan hari hujan setempat.