Banjir bandang yang terjadi pada bantaran Sungai Cimanuk di wilayah Kabupaten Garut disebabkan karena potensi hujan yang terus mengalami peningkatan setiap harinya. Selain itu, kondisi tata guna lahan yang telah mengalami perombakan menyebabkan hilangnya daerah resapan air mengakibatkan air merembes dan masuk ke wilayah pemukiman. Dampak yang ditimbulkan oleh banjir adalah kerusakan pada bangunan seperti rumah warga, fasilitas umum, lahan pertanian dan transportasi. Akibatnya masyarakat membutuhkan biaya pemeliharaan bangunan dan fasilitas umum yang jumlahnya tak sedikit. Tujuan dalam tugas akhir ini adalah menghitung besar kerugian ekonomi dan membuat peta kerugian pada sektor bangunan, sektor pertanian dan transportasi jalan. Kerugian ekonomi yang dihitung adalah nilai kerusakan pada setiap struktur bangunan dan objek terdampak. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode yang telah dikembangkan oleh Japan International Coorporation Agency (JICA). Berdasarkan metode tersebut, kerugian banjir dihitung dengan melibatkan 3 parameter yaitu jumlah/luas area terdampak, biaya kerusakan/biaya ganti rugi dan faktor kerusakan. Adapun total kerugian ekonomi yang diperoleh pada penelitian ini mencapai 19 miliar rupiah. Nilai kerugian yang paling tinggi berada pada rumah warga yang mencapai angka 17 miliar rupiah. Selain itu, desa/kelurahan yang memiliki nilai kerugian paling tinggi adalah desa/kelurahan Sukamantri.