digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Muhammad Fauzi Nurrohman
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, sangat rentan terhadap banjir karena kondisi tipologi fisik dan infrastruktur drainase yang tidak memadai. Kerentanan kota ini diperparah dengan terbatasnya ruang terbuka untuk menampung dan menyerapkan air limpasan hujan sehingga menyebabkan dampak lingkungan yang semakin buruk. Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan rencana pengelolaan banjir yang komprehensif untuk Surabaya, dengan fokus pada integrasi prinsip-prinsip Water Sensitive Urban Design (WSUD) untuk mengurangi risiko banjir. Tesis ini membahas pemetaan risiko banjir yang komprehensif dan mengeksplorasi elemen-elemen WSUD yang sesuai untuk mengelola air hujan secara efektif di area dengan kerawanan banjir tertinggi di Kota Surabaya. Tesis ini menggunakan pendekatan analisis spasial multikriteria untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan banjir di Surabaya dengan menggunakan data terbaru, mengidentifikasi elemen-elemen WSUD yang tepat untuk kemudian disesuaikan dengan data-data inventori kondisi fisik, kebijakan, dan biologis di wilayah studi berdasarkan metode LaGro (2007), dan menggunakan analisis raster volume untuk mengetahui kebutuhan tampung banjir sehingga diketahui seberapa banyak dan apa saja elemen WSUD yang akan digunakan. Metodologi ini mencakup pengembangan strategi perencanaan lanskap untuk mengendalikan banjir di satu area paling rawan banjir, yang mengadaptasikan elemen-elemen WSUD dengan kebijakan lokal dan menyesuaikan berdasarkan hasil-hasil analisis spasial sehingga apa yang diterapkan akan relevan dengan kondisi dan kebijakan di wilayah studi sehingga metode yang dilakukan dalam perencanaan ini memberikan sebuah contoh untuk mengitegrasikan konsep WSUD kedalam kebijakan dan kondisi secara khusus di Surabaya. Hasil perencanaan menunjukkan bahwa penerapan elemen-elemen WSUD dapat berkontribusi memberikan tampungan air banjir sebesar 148.500,00 m^3, melebihi kebutuhan tampung 23.883,4m^3, menciptakan ruang-ruang hijau publik baru di tengah padatnya pembangunan Kota.