Salah satu tugas perkembangan manusia pada masa dewasa awal adalah memilih
pasangan hidup. Developmental Process Theory menyatakan bahwa pasangan hidup
terpilih melalui serangkaian proses penyaringan bertahap yang didasarkan pada dua
kriteria utama yakni latar belakang keluarga dan karakteristik personal. Proses
penyaringan bertahap ini sulit dilakukan karena melibatkan banyak kriteria
pertimbangan. Salah satu teknologi yang mampu memudahkan proses penyaringan ini
adalah Online Dating Sites (ODS).
Ada dua masalah yang umum ditemukan pada kebanyakan ODS. Masalah pertama
adalah ketiadaan pertimbangan preferensi implisit pengguna dalam pemberian
rekomendasi. Pengguna sering kali tidak memiliki pemahaman utuh akan preferensinya
sendiri. Oleh karena itu, selain preferensi eksplisit, ODS perlu juga mendasarkan
rekomendasinya pada preferensi implisit. Masalah kedua adalah ketiadaan fitur
pembobotan kriteria penjodohan. Kebanyakan ODS memberlakukan bobot yang sama
untuk setiap kriteria kepada seluruh pengguna. Hal ini merupakan masalah karena
setiap individu memiliki pola pemrioritasan yang berbeda akan kriteria penjodohan.
Kedua masalah tersebut menyebabkan pengguna tidak mendapatkan rekomendasi
pasangan hidup yang akurat.
Pada penelitian ini dikembangkan prototipe Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
berbentuk ODS sebagai wujud perbaikan model ODS yang ada saat ini. Algoritma
rekomendasi yang dipakai SPK adalah reciprocal recommendation algorithm,
algoritma yang menerapkan konsep reciprocal liking dalam memberikan rekomendasi.
Algoritma ini menghitung nilai kecocokan antar pengguna dengan dua metode yakni
content-based dan collaborative filter. Metode collaborative filter memungkinkan SPK
untuk menghitung nilai kecocokan berdasarkan preferensi implisit yang diperoleh dari
data historis interaksi antar pengguna. Prototipe SPK ini dilengkapi dengan fitur
pembobotan kriteria berbasiskan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP
memfasilitasi pengguna untuk melakukan pembobotan kepentingan secara tidak
langsung melalui matriks perbandingan berpasangan. Agar SPK dapat memberikan
informasi pendukung, SPK diintegrasikan dengan kakas analisis media sosial. Kakas
ini akan memberikan informasi mengenai sikap dan karakteristik pengguna,
kecenderungan pengguna dalam menyalahgunakan zat adiktif, serta keterikatan
pengguna dengan jaringan terorisme. Hasil pengujian prototipe menunjukkan bahwa
prototipe telah mampu memenuhi kebutuhan SPK dalam mendukung proses pemilihan
pasangan.