Sistem distribusi adalah salah satu bagian dalam sistem utilitas kelistrikan. Aset
yang paling krusial pada sistem distribusi adalah transformator distribusi.
Tingginya angka kegagalan pada transformator dapat menyebabkan hilangnya
pindapatan dan penurunan kualitas layanan. Terdapat banyak faktor yang
menyebabkan kegagalan pada transformator. Oleh karena itu, mengembangkan
perencanaan strategis untuk meningkatkan keandalan transformator adalah suatu
keharusan. Salah satu rencana strategis untuk mendukung keandalan transformator
adalah dengan pemantauan kondisi dan menetukan indeks prioritas pemeliharaan
berdasarkan Health Index (HI). Salah satu aspek yang paling mempengaruhi tingkat
akurasi HI adalah faktor pembobotan. Berdasarkan studi sebelumnya, terdapat
beberapa metode dalam penentuan faktor pembobotan pada HI. Dalam penelitian
ini, metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan
melibatkan penilaian para ahli untuk menyesuaikan nilai pembobotan. Keterlibatan
ahli dengan ilmu serta pengalaman di bidang terkait dapat membantu meningkatkan
Tingkat akurasi serta pendekatan dengan kondisi sesungguhnya di lapangan. Faktor
pembobotan diterapkan pada beberapa parameter kondisi transformator (kebocoran
minyak transformator, kondisi fisik, pentanahan, ketidakseimbangan beban, profil
beban dan kondisi suhu). Penentuan pembobotan menggunakan AHP menghasilkan
temperatur sebagai parameter dengan pembobotan tertinggi (0,23), diikuti oleh
profil beban (0,20), ketidakseimbangan beban (0,18), kebocoran minyak (0,17),
pentanahan (0,12) dan kondisi fisik (0,06). Setelah didapatkan nilai faktor
pembobotan, 539 sampel transformator distribusi 20 kV dalam kondisi beroperasi
dilakukan pemantauan kondisi serta dinilai dengan Health Index. Sampel yang
digunakan pada studi ini memiliki kapasitas dan umur transformator yang
bervariasi. Hasil dari perhitungan HI pada 539 sampel didapatkan terdapat 147 unit
dalam kondisi baik, 328 unit dalam kondisi cukup, 56 unit dalam keadaan kurang,
8 unit dalam kondisi buruk. Indeks prioritas yang didapatkan menjadi dasar dalam
penentuan prioritas kegiatan pemeliharaan. Untuk menentukan tingkat akurasi
penilaian, HI pada transformator dapat dibandingkan dengan jumlah anomali pada
ii
parameter yang diuji dan melakukan perbandingan dengan historis gangguan
transformator yang diuji.