Kain untuk pakaian umumnya sangat mudah menyerap dan terbasahi oleh air (superhidrofilik) yang biasanya datang dari air keringat maupun basah karena hujan. Usaha untuk mencegah proses penyerapan air oleh kain dapat dilakukan dengan memodifikasi permukaan kain menjadi tidak terbasahi oleh air (superhidrofobik). Kain bersifat superhidrofobik memiliki berbagai manfaat, antara lain anti kotor, dapat membersihkan diri, anti lembab, dan dapat digunakan untuk memisahkan campuran air dan minyak.
Pada tugas akhir ini, dilakukan pembuatan kain katun bersifat superhidrofobik dengan metoda penyemprotan larutan asam stearat, epoksi, dan partikel nano SiO2 dan atau ZnO dalam pelarut (etanol dan toluene/aseton). Variabel proses seperti konsentrasi larutan, berat partikel nano, perlakuan terhadap larutan dijadikan parameter untuk mendapatkan kain superhidrofobik dengan sudut kontak yang besar serta sudut gelinding dan histerisis sudut kontak yang rendah. Tujuh siklus percobaan dilakukan untuk optimasi mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil percobaan didapatkan kain bersifat superhidrofobik dengan nilai sudut kontak sebesar 158o, sudut gelinding 8o, serta histeresis sudut kontak 4,8o. Kain superhidrofobik ini bisa digunakan untuk memisahkan larutan air-minyak dengan efektivitas 97,14%. Sampel dikarakterisasi dengan menggunakan goniometer, Fourier Transform Infrared, dan Scanning Electron Microscope yang dipasangkan dengan Electron Dispersive Spectrometer.
Perpustakaan Digital ITB