Indonesia merupakan negara yang memiliki histori kejadian longsor yang cukup banyak, khususnya Provinsi Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi
kedua terbanyak yang mengalami bencana longsor di Indonesia. Total kejadian longsor yang ada di Provinsi Jawa Barat selama periode 1998-2014 ada 663 kejadian.
Salah satu faktor utama pemicu terjadinya longsor adalah curah hujan. Curah hujan pemicu longsor di Provinsi Jawa Barat digunakan untuk mengevaluasi threshold intensitas-durasi yang dibuat oleh Hong dkk pada tahun 2006 untuk
skala global. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan 2 kategori kejadian longsor yaitu kejadian longsor yang disertai hujan (545 kejadian) dan kejadian longsor yang tidak disertai hujan (118 kejadian). Hasilnya tidak ada kejadian longsor yang tidak disertai hujan yang nilai intensitasnya berada di atas threshold Hong (2006).
Untuk kategori kejadian yang disertai hujan dikelompokkan kembali berdasarkan zona kerentanan gerakan tanahnya. Setelah dievaluasi dengan threshold Hong hasilnya menunjukkan bahwa threshold Hong tidak cukup baik untuk menggambarkan kejadian longsor di Provinsi Jawa Barat dengan hanya meloloskan kurang dari 10% kejadian yang berada di atas threshold Hong.
Sedangkan untuk zona kerentanan gerakan tanah, hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi zona kerentanannya maka intensitas curah hujan yang memicunya akan semakin kecil untuk durasi yang panjang.