digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rangka portal baja canai dingin merupakan jenis bangunan yang sedang berkembang di Indonesia, namun belum banyak kajian yang mengevaluasi sambungan pada kolom dan pedestal. Baja canai dingin memiliki ketebalan yang relatif tipis sehingga memungkinan terjadi tekuk sebelum mencapai tegangan lelehnya apabila terkena beban tekan, geser atau momen. Hal ini akan mengurangi kekuatan secara signifikan. Pada kajian ini dilakukan terlebih dahulu perencanaan portal baja canai dingin berdasarkan tata cara perencanaan SNI 7971:2013 Struktur Baja Canai Dingin untuk mendapatkan penampang kolom baja canai dingin yang akan dikaji. Selanjutnya dipelajari kinerja sistem sambungan kolom-pedestal bangunan portal baja canai dingin yang terkena beban lateral dan beban aksial, dengan melakukan kajian pembebanan terhadap kolom baja canai dingin yang telah direncanakan setinggi 1.6 m. Pemodelan dan analisa struktur non-linear dilakukan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan program komputer ABAQUS 6.14. Indikator yang digunakan dalam menentukan kegagalan adalah terjadinya tekuk, kelelehan dan deformasi yang berlebihan. Hasil kajian menunjukkan kolom baja canai dingin sangat dipengaruhi oleh beban aksial murni karena apabila beban aksial terlalu besar akan menyebabkan tekuk lokal, sedangkan base cleats sangat dipengaruhi oleh beban lateral murni menyebabkan base cleats terangkat sehingga mengalami konsentrasi tegangan di lubang baut pedestal yang dapat menyebabkan kelelehan. Konfigurasi pembebanan aksial dan lateral dapat dipertimbangkan untuk menjaga stabilitas dan kinerja sistem sambungan dari portal baja canai dingin. Pembebanan aksial yang terlalu kecil dengan pembebanan lateral yang lebih besar menyebabkan base cleats terangkat dan menyebabkan drift berlebih. Sedangkan pembebanan aksial yang besar dan beban lateral yang lebih kecil akan menyebabkan drift berkurang namun juga menyebabkan kelelehan dini akibat tekuk pada base-cleats. Kajian selanjutnya dilakukan dengan menambahkan pelat pengaku pada sistem sambungan. Base cleats menggunakan pengaku mampu meningkatkan kekakuan sistem sambungan kolom-pedestal serta dapat mengurangi drift yang berlebih akibat beban lateral yang diberikan. Namun sambungan dengan base cleats berpengaku mempunyai kekurangan yang menyebabkan kegagalan yang semula berupa leleh di base cleats menjadi kegagalan tekuk pada kolom; hal mana sangat berbahaya karena dapat menyebabkan keruntuhan secara tiba-tiba.