Penelitian ini menjelaskan analisis mengenai kesiapan PT. Bosowa Maros Energi (BME) sebagai sebuah entitas anak dari PT. Bosowa Corporindo (BC) dalam pembangunan Power Plant 2x55 MW untuk keperluan penggunaan sendiri (internal use) dari PT. Semen Bosowa Maros (SBM). SBM sendiri juga merupakan anak perusahaan dari BC yang bergerak di bidang semen dan beroperasi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Karena sifatnya yang bersifat penggunaan sendiri (internal use), maka proses pengambilan keputusan (decision making) dari pembangunan pembangkit tersebut berbeda dengan decision making dalam pembangunan pembangkit sejenis untuk Independent Power Plant (IPP/Penjualan) kepada PLN atau kepada Kawasan Industri Khusus (KIK). Pembangunan pembangkit ini harus bersifat seefisien mungkin dengan tarif listik kepada PT. SBM tidak boleh lebih tinggi dari harga tarif listrik PLN. Sehingga, keseimbangan antara harga jual untuk pemasukan perusahaan dan biaya pembangunan (total project cost) harus disesuaikan dengan prinsip hati-hati (prudential), dan memuaskan semua pihak dalam grup Bosowa itu sendiri (win-win solution).
Analisis dilakukan dalam hal teknikal, lingkungan, hukum, dan finansial. Hasil dari penelitian ini adalah, pembangkit 2x55 MW Bosowa Maros Energi adalahtelah siap (feasible) secara teknikal, legal, environmental, dan finansial untuk segera dibangun. Segala aspeknya telah dihitung dengan metode yang dapat dipertanggungjawabkan seperti NPV, IRR, Payback Period, Analisis Neraca, Analisis Cash Flow, analisis aspek hukum, dan analisis aspek lingkungan, serta penghitungan kuantitatif ataupun kualitatif lainnya dalam Bab III tulisan ini.