digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian terletak di wilayah pantai dan laut Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara yang berada di wilayah Selat Malaka. Daerah ini merupakan bagian dari wilayah yang berencana dilakukan pembangunan infrastruktur berupa dermaga. Untuk itu diperlukan informasi geologi, khususnya informasi geologi teknik untuk mengetahui nilai daya dukung material di daerah tersebut sebelum dilakukan konstruksi. Metode analisis didasarkan pada data laboratorium berupa sifat fisik dan mekanik serta nilai SPT (Standard Penetration Test) untuk menghitung nilai daya dukung sedimen. Daerah penelitian tersusun atas tiga satuan, yaitu Satuan Pasir, Satuan Pasir Lempungan, dan Satuan Lempung Pasiran. Nilai daya dukung izin fondasi dangkal berupa fondasi lajur dan kotak pada kedalaman 0–12 m pada sumur bor BH-1 berkisar 0–2,7 ton/m2 dan BH-2 berkisar 0–19,3 ton/m2. Lalu nilai daya dukung izin fondasi dalam berupa tiang pancang dengan penampang tiang berbentuk bulat dari kedalaman 0–70 m pada BH-1 berkisar 0,4–300 ton dan pada BH-2 berkisar 0–398 ton. Sementara itu untuk tiang pancang berpenampang persegi dari kedalaman 0–70 m pada BH-1 berkisar 0,5–382 ton dan pada BH-2 berkisar 0–507 ton. Besar beban yang diizinkan dengan maksimal penurunan sebesar 2 inci pada BH-1 berkisar 0,07–0,93 ton/m2 dan pada BH-2 berkisar 0,21–0,50 ton/m2. Rendahnya nilai beban yang diizinkan kemungkinan karena sedimen belum terkompaksi. Jenis tanah dan kehadiran mineral lempung mempunyai pengaruh terhadap nilai daya dukung. Tanah nonkohesif akan memberi nilai daya dukung lebih tinggi dibanding tanah kohesif. Adanya mineral lempung membuat nilai daya dukung semakin rendah.