Dilakukan pemodelan ke depan (Forward Modelling) distribusi resistivitas bawah permukaan menggunakan metode numerik Finite Difference. Sebagai perbandingan, digunakan pula metode rumusan analitik integral fungsi Bessel dan metode bayangan dari penyelesaian persamaan Laplace untuk model bumi berlapis. Rumusan tersebut didapatkan dari penerapan dua syarat batas yakni: pertama, rapat arus bernilai nol di permukaan bumi, dan kedua, syarat kontinyuitas pada batas antar lapisan bawah permukaan yang ditinjau harus terpenuhi. Dari penurunan rumus untuk model bumi satu, dua, tiga dan empat lapisan, maka didapatkan rumus umum suatu fungsi resistivitas semu untuk model bumi n lapisan. Selanjutnya dilakukan pemrograman komputer untuk mendapatkan model bumi yang diharapkan dengan menggunakan dua metode pemodelan, yakni metode numerik dan metode analitik. Terakhir dilakukan perbandingan hasil pemodelan dari dua metode analitik tersebut dengan cara analisis kurva resistivitas semu terhadap kedalaman yang disebandingkan dengan kurva beda potensial terhadap kedalaman yang diperoleh dari metode Finite Difference. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa metode bayangan memiliki akurasi lebih tinggi dari metode integral fungsi Bessel untuk model bumi dua lapis.