digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan perkembangan teknologi, terdapat pergeseran dari pekerjaan yang didominasi oleh pekerjaan fisik menjadi pekerjaan yang didominasi pekerjaan mental. Dengan demikian, diperlukan pengaturan agar beban kerja mental yang dialami oleh pekerja menjadi optimal. Salah satu faktor individu yang berpengaruh terhadap hasil pengukuran beban kerja mental adalah time orientation. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh time orientation terhadap persepsi kebutuhan waktu kerja dan beban kerja mental. Penelitian ini merupakan eksperimen di laboratorium dan melibatkan 102 responden. Responden diminta untuk mengisi kuesioner Modified Polychronic Attitude Index 3 (MPAI3) untuk mengetahui apakah responden bertipe monochronic, neutral, atau polychronic. Metode pengukuran beban kerja mental yang digunakan adalah berdasarkan performansi (akurasi, waktu reaksi, dan kesalahan absolut), penilaian subjektif (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index dan Rating Scale Mental Effort) serta secara objektif dilakukan melalui pendeketan fisiologi (pengukuran Heart Rate Variability) saat responden mengerjakan visual memory search task dengan counting task. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipe monochronic akan lebih sensitif pada kondisi dual task dan time pressure. Terdapat perbedaan kebutuhan waktu yang signifikan antara responden bertipe monochronic, neutral, dan polychronic.