digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan digitalisasi dalam dunia industri semakin meluas ke berbagai aspek perusahaan. Salah satu digitalisasi yang mulai menjamur adalah pelatihan berbasis VR. Berbagai studi menunjukkan bahwa pelatihan dengan VR mampu meningkatkan performa operator, tetapi ada juga yang menyatakan bahwa penggunaan VR meningkatkan beban kerja mental. Akan tetapi, penelitian-penelitian ini terbatas hanya menggunakan pengukuran subjektif untuk mengukur beban kerja mental dalam pelatihan VR. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beban kerja mental antara metode pelatihan VR dan konvensional dengan pengukuran fisiologis dan subjektif. Selain itu, penelitian ini juga menilai kelayakan penggunaan VR sebagai media pelatihan dari segi usability dan biaya. Penelitian ini melibatkan 16 mahasiswa yang dibagi ke dalam dua grup partisipan, yaitu grup yang dilatih menggunakan VR dan menggunakan konvensional lewat video. Pada pelatihan ini, perakitan hanya terbatas pada benda kerja tripod. Beban kerja mental diukur menggunakan pengukuran fisiologis, yaitu heart rate variability (HRV) dan electroencephalography (EEG), serta penilaian subjektif menggunakan penilaian NASA Task Load Index (NASA-TLX). Data fisiologis dan subjektif dianalisis menggunakan uji statistik untuk menentukan perbedaan rata- rata antara kedua metode pelatihan. Kelayakan VR sebagai media pelatihan dari segi usability dinilai menggunakan penilaian System Usability Scale (SUS) sedangkan perbandingan biaya dilakukan dengan membandingkan biaya teknologi dan tenaga kerja. Berdasarkan pengukuran fisiologis dan subjektif, kedua metode pelatihan tidak memiliki perbedaan beban kerja mental secara signifikan. Hasil penilaian usability menunjukkan bahwa penggunaan VR dapat diterima oleh partisipan. Dari segi biaya, meskipun biaya investasi awal pelatihan VR lebih tinggi, biaya tahunan untuk periode selanjutnya jauh lebih kecil dibandingkan pelatihan konvensional.