digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengembangan turbojet di ITB dimulai pada tahun 2005 dengan nama TJ-24 (Turbojet dengan gaya dorong 24 N). Hasil pengujian menunjukkan bahwa TJ-24 belum mampu mencapai kondisi idle. Pada tahun 2014, Eira melanjutkan pengembangan turbojet tersebut dan menghasilkan TJ-24 yang mampu mencapai kondisi idle dan menghasilkan gaya dorong sebesar 13 N. Kemungkinan penyebab tidak tercapainya gaya dorong sebesar 24 N adalah dari sisi desain dan manufaktur. Perbaikan rancangan dan proses manufaktur perlu dilakukan guna meningkatkan gaya dorong TJ-24 khususnya di bagian nozzle guide vane dan jet nozzle yang diharapkan mampu meningkatkan gaya dorong TJ-24. Penelitian diawali dengan evaluasi dan analisis rancangan TJ-24 buatan Eira. Berdasarkan evaluasi dan analisis tersebut, didapatkan kekurangan-kekurangan pada TJ-24 buatan Eira yang dapat ditingkatkan. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan termodinamika dan kinematika untuk menghasilkan geometri dan dimensi komponen. Komponen tersebut kemudian disimulasikan untuk melihat karakteristik aliran dan validasi perhitungan yang telah dilakukan. Desain yang dianggap sudah memadai kemudian diproduksi dengan proses manufaktur yang tepat. Pada tahap terakhir, dihasilkan nozzle guide vane dan jet nozzle baru yang diharapkan mampu mendukung TJ-24 untuk menghasilkan gaya dorong sebesar 24 N