digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kualitas pada komponen blok silinder yang dipasok ke PT. Automotive Manufacturing Indonesia (PT. AMI). Selama tahun 2024, perusahaan mencatat tingkat cacat sebesar 4,42% dan nilai first pass yield (FPY) sebesar 95,58% pada lini pemesinan blok silinder. Nilai tersebut berada di bawah target kualitas perusahaan dan menyebabkan kerugian finansial melebihi Rp1,7 miliar. Jenis cacat utama yang ditemukan adalah kebocoran dan porositas di beberapa area kritis, yang baru dapat teridentifikasi setelah dilakukan pemesinan lanjutan di PT. AMI. Hal ini menunjukkan adanya kelemahan dalam proses produksi dan inspeksi di sisi pemasok. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan Six Sigma dengan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk mengidentifikasi penyebab utama, mengurangi variasi proses, dan meningkatkan kualitas produk dari pemasok. Tujuan utama penelitian ini adalah menurunkan tingkat cacat hingga di bawah 2%, meningkatkan FPY, menekan biaya kualitas buruk (cost of poor quality), serta membangun sistem pengendalian kualitas yang berkelanjutan di rantai pasok. Tahapan penelitian mencakup pemetaan proses, pengukuran performa melalui indikator DPU, DPMO, dan sigma level, analisis akar masalah dengan diagram sebab-akibat dan metode 5-Why, pelaksanaan perbaikan melalui uji coba produksi, serta penerapan pengendalian untuk menjaga hasil perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan proses yang dilakukan dapat menurunkan tingkat cacat secara signifikan, termasuk eliminasi kebocoran di area ventilasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode Six Sigma tidak hanya efektif untuk perbaikan proses internal, tetapi juga dapat diterapkan dalam peningkatan kualitas pada proses pemasok. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah memberikan model penerapan DMAIC yang dapat digunakan oleh industri manufaktur lainnya dalam menangani permasalahan kualitas pada komponen yang dipasok dari luar perusahaan.