digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Museum Geologi merupakan museum edukasi dibawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Sebagai museum yang dikelola pemerintah, Museum Geologi memiliki tujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait keilmuan geologi. Museum Geologi menyediakan layanan museum bagi masyarakat melalui peragaan koleksi museum dan penyediaan konten edukasi mengenai keilmuan geologi, melalui media edukasi yang modern. Museum Geologi ingin meningkatkan kualitas layanan agar meningkatkan daya tarik dan pemahaman masyarakat mengenai kekayaan geologi, khususnya segmen umum dan mahasiswa. Namun, sebagai organisasi nirlaba, perbaikan layanan tidak dapat dilakukan pada seluruh atribut layanan yang bermasalah karena terbatasnya anggaran untuk melakukan hal tersebut. Museum Geologi belum dapat menentukan prioritas atribut layanan yang diperbaiki akibat tidak tersedianya informasi mengenai atribut layanan yang dapat memberikan kepuasan secara signifikan bagi pengunjung, serta persepsi pengunjung terhadap kualitas layanan. Selain itu, perbaikan jasa tidak dilakukan dengan landasan dan pedoman yang terstruktur. Pada Tugas Akhir ini, digunakan model kualitas Kano sebagai salah satu pendekatan untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap atribut layanan edukasi yang diberikan pihak museum saat ini. Atribut layanan yang diteliti diambil berdasarkan hasil pemetaan jasa dengan service blueprint. Dilakukan pengukuran atribut layanan dengan meninjau respon pengunjung saat atribut layanan terpenuhi dan tidak terpenuhi untuk mengidentifikasi kategori Kano, serta mengukur tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan pengunjung terhadap atribut layanan. Dilakukan analisis dengan menggunakan Importance-Performance Analysis dan Importance-Value Added Analysis untuk menentukan prioritas layanan yang diperbaiki. Pada penelitian ini, digunakan metode TRIZ untuk menghasilkan solusi untuk atribut layanan yang diprioritaskan untuk diperbaiki. Prinsip solusi dievaluasi dengan meninjau peran solusi dalam proses layanan di service blueprint baru. Penelitian ini mengukur 21 atribut layanan edukasi berdasarkan hasil analisis service blueprint. Terdapat 4 atribut layanan yang diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu informasi alur ruang peragaan, kemudahan berpindah ruangan di dalam museum, kelancaran pengoperasian media touchscreen, dan kejelasan video yang ditampilkan media proyektor. Atribut layanan informasi alur ruang peragaan dan kemudahan berpindah ruangan di dalam museum diteliti lebih lanjut dengan menggunakan metode TRIZ menghasilkan 4 solusi, yaitu pengadaan media informasi terpadu, petunjuk arah di persimpangan ruang peragaan, penyiapan katalog museum dalam bentuk digital, dan penyampaian rangkuman konten edukasi untuk tiap tema bahasan di dalam Museum Geologi.