Proses sintesis nanoserat dengan metode rotary forcespinning memanfaatkan putaran motor untuk memberikan gaya sentrifugal kepada larutan yang ada di dalam reservoir sehingga larutan terlempar keluar melalui nozzle. Digunakan motor DC tanpa sikat (BLDC)
untuk memutar reservoir rotary forcespinning dengan menggunakan sistem kontrol PID untuk dapat mencapai kecepatan rotasi tertentu. Untuk dapat menentukan parameter dari kontrol PID, dilakukan proses tuning dengan menggunakan aturan Ziegler-Nichols metode kedua. Lalu dilakukan uji coba untuk berbagai jenis kontroler seperti kontrol PID klasik, PID dengan some overshoot, dan PID dengan no overshoot. Sebagai prekursor proses sintesis, digunakan larutan styrofoam dengan konsentrasi 28%(b/b) dengan pelarut d'limonene. Dilakukan variasi kecepatan motor dan ukuran nozzle dari syringe untuk melihat hubungan antara kecepatan rotasi dan ukuran nozzle dengan diameter serat yang dihasilkan. Serat yang terbentuk di kolektor akan dilihat di bawah mikroskop dan dilakukan pengukuran dengan mengambil seratus data diameter serat untuk melihat distribusi serat. Dari hasil percobaan, semua serat memiliki koefisien variasi dibawah 0,3 dan memiliki rentang diameter 2 m sampai dengan 12 m. Semakin besar kecepatan rotasi, maka serat yang dihasilkan memiliki diameter rata-rata yang semakin kecil, sedangkan semakin besar lubang nozzle maka diameter serat yang dihasilkan memiliki diameter
rata-rata yang semakin besar