digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kompleks Ofiolit merupakan kumpulan dari batuan mafik-ultramafik dan endapan pelagik. Salah satu Kompleks Ofiolit yang tidak lengkap berumur Kapur berada di daerah Molawe-Andowia yang merupakan Lajur Ofiolit Sulawesi Timur (LOST), yang tersesar-naikan miring ke barat ke atas runtunan batuan sedimen yang berumur Mesozoikum-Paleogen dari Kepingan Benua Sulawesi Tenggara. Secara pembentukan batuan ofiolit di Sulawesi Tenggara merupakan tipe Ofiolit Mid oceanic ridge (MOR) dan secara alihtempat berada pada Zona Suprasubduksi yang termasuk dalam tipe Ofiolit Tethyan. Studi batuan mafik-ultramafik menggunakan beberapa tahapan analisis, diantaranya pemetaan geologi, petrografi, mineragrafi dan suseptibilitas magnetik batuan. Pemetaan geologi menghasilkan empat satuan batuan dan beberapa telah mengalami deformasi tektonik kuat, analisis petrografi berupa pola tekstur seperti eksolusi lamellae dan bleb-like, mineral pembentuk batuan seperti fenokis fosterit, diopsid, augit, enstatit yang terbentuk pada temperatur tinggi yaitu 1000ËšC-1890ËšC, dan paragenesis mineral berupa fosterit yang digantikan oleh serpentin dan kemudian digantikan oleh talk yang selanjutnya terisi oleh magnetit, data tersebut didukung oleh data suseptibilitas magnetik batuan yang intensif terserpentinisasi dengan rentang nilai 5,71-10,59 x 10-3 SI, serta analisis mineragrafi diantaranya euhedral-subhedral kromit dengan struktur podiform yang merupakan hasil dari proses magmatik awal. Analisis-analisis tersebut sangat membantu dalam menentukan sekuen ofiolit dan lingkungan tektonik pembentukan batuan mafik-ultramafik. Arah sebaran kromit, magnetit dan spinel berarah utrara, timur dan timur bagian bawah yang dominan pada batuan harsburgit. Hasil analisis mineral fosterit dan diopsid pada diagram suhu membuktikan pembentukan batuan ultramafik di mantel bawah dan analisis serpentin, membuktikan mineral serpentin terbentuk pada lingkungan tektonik Mid-Oceanic Ridge (MOR) atau Punggung Tengah Samudra.