digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertambangan batubara di kabupaten barito Utara menghadapi kendala transportasi yang masih memanfaatkan sungai barito sebagai sarananya. Sungai barito sanggat dipengaruhi oleh fluktuasi skala tinggi air (STA) sebagai penentu hari berlayar tongkang. Curah hujan merupakan faktor yang mempengaruhi STA sungai barito, dengan melakukan peramalan curah hujan maka akan didapatkan peluang berlayar masing masing tongkang untuk mendapatkan nilai optimasi tonnase batubara yang diangkut di sungai Barito. Hari berlayar rata-rata selama setahun pada tahun 2002-2008 untuk tongkang 180ft adalah 68%, tongkang 210ft adalah 62%, tongkang 230ft adalah 51% dan tongkang 250ft adalah 41%. Hasil peramalan menggunakan metode ARIMA dan simulasi Monte carlo didapat peluang rata-rata hari berlayar selama setahun pada tahun 2009-2018 untuk tongkang 180ft adalah 90%. tongkang 210ft adalah 81%, tongkang 239ft adalah 70%,dan tongkang 250ft adalah 58%. Optimasi pengangkutan melalui kombinasi ukuran tongkang pada hari berlayar tongkang untuk tahun 2002-2008 didapat hasil optimum rata-rata adalah 35,612,571 ton batubara. Sedangkan optimasi dengan kombinasi ukuran tongkang pada peluang hari berlayar hasil peramalan tahun 2009-2018 didapatkan hasil optimasi rata-rata 36,735,800 ton batubara.