Cadangan terukur Bauksit di Kabupaten Ketapang mencapai 116.563.218 ton. Kegiatan pertambangan bauksit baru berjalan 5 tahun tapi telah memberikan dampak besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ketapang. Ekspor bahan galian khususnya bauksit di Kabupaten Ketapang baru dimulai tahun 2005.
Dengan telah berjalannya kegiatan pertambangan bauksit ini maka diperlukan suatu kajian peran pertambangan bauksit terhadap pembangunan di Kabupaten Ketapang dan pengaruhnya terhadap sektor-sektor lain sehingga dapat diketahui sejauh mana peran pertambangan bauksit ini.
Kajian yang dilakukan meliputi aspek teknis dan ekonomi makro dengan menggunakan analisis Input Output untuk mendapatkan nilai keterkaitan hulu dan hilir, serta mulipliernya. Selanjutnya dilakukan kembali anaisis Strength, Weaknes, Opportunities dan Threat (SWOT) untuk menentukan rekomendasi arah kebijakan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang.
Dengan peningkatan PDRB di sektor pertambangan dari 5,48% di tahun 2005 menjadi 17,29% pada tahun 2008, nilai keterkaitan hulu dan keterkaitan hilir yang bernilai mendekati 1 (Forward linkage = 0,9612, Backward linkage = 0,6905), dan nilai yang baik dari surplus dan income multiplier, menunjukan sektor pertambangan perlu ditingkatkan perannya untuk dapat memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap sektor-sektor lainnya. Hal lain yang perlu diperhatikan Pemerintah Kabupaten Ketapang adalah penambahan 5 personil Dinas Pertambangan dan Energi dan kebijakan peraturan perundang-undangan yang mendukung pertambangan bauksit.