digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini melakukan review dari data pemboran untuk memperbaiki dan mengoptimalkan desain Bottom Hole Assembly (BHA) dan revisi dari prosedur pemboran pada salah satu sumur yang telah dibor oleh ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd (COPI). Proses pemboran minyak dan gas mutlak memerlukan perencanaan yang baik dan merupakan rangkaian dari operasi sekuensial yang berkesinambungan sehingga objektif dari operasi dapat dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan diharapkan serta berpedoman pada aspek keselamatan yang telah ditetapkan oleh kebijakan pemerintah dan perusahaan. Dalam proses perencanaan pemboran suatu sumur, desain BHA merupakan salah satu bagian dari perencanaan yang memegang peranan penting dalam keseluruhan operasi. Pada studi ini, berdasarkan pada contoh kasus pada salah satu sumur COPI., diharapkan desain yang baru dapat mengurangi resiko terjadinya vibrasi pada pipa pemboran (drill-strings). Bottom hole assembly (BHA) didefinisikan sebagai serangkaian kombinasi peralatan bawah permukaan yang dipasang pada rangkaian drill-string sehingga diperoleh suatu kinerja yang diinginkan untuk tercapainya pemboran yang efisien dan efektif. Secara umum, BHA dapat terdiri dari mata bor (bit), dan bit sub. Selanjutnya, pada aplikasi tertentu digunakan mud motor atau rotary steerable string (RSS), stabilizer, drill collars, heavy weight drill pipe (HWDP). Pada jenis operasi sumur dengan inklinasi pada wellpath-nya, di antara drill collar dan HWDP dipasang peralatan Measurement While Drilling (MWD), logging While Drilling (LWD), dan lain sebagainya. Selain itu, sebagai tindakan preventif ketika terjadi permasalahan yang berkaitan dengan lubang (contoh: stuck pipe), sangat umum pada rangkaian BHA untuk dipasang jar. Dengan pergerakan dan perputaran BHA dan profil sumur yang akan dibor serta panjang dari well displacement, akan sangat memungkinkan ditemui masalah atau potensi masalah selama proses pemboran seperti high torque, drill-string stuck, loss circulation, kick, caving, shock, stick and slips - vibration dan masih banyak lagi. Diantara banyak potensi masalah di atas, studi ini akan memfokuskan (pembatasan masalah) pada vibration dan efek yang ditimbulkann apabila kita tidak mengantisipasinya. Drill-string vibration adalah suatu kondisi dimana pada saat berotasi, BHA yang terdiri dari berbagai macam komponen mempunyai ketidaksetimbangan, terdapat ketidak-center-an, dan adanya bengkokan pada pipa. Selain itu, pemilihan jenis bit juga akan berpengaruh dan fenomena geometric lainnya yang menghasilkan eksitasi pada frekuensi rotasi atau multiplikasi dari frekuensi rotasi. Pada dasarnya ada tiga jenis vibrasi yang menjadi acuan pada drill-string vibrations, yang pertama adalah vibrasi axial, kemudian vibrasi torsional dan vibrasi lateral. Vibrasi telah menjadi salah satu penyumbang permasalahan yang signifikan pada operasi pemboran yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen BHA seperti motor atau RSS, bit, MWD dan LWD tools dan juga masalah pada koneksi antar pipa. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan bisa ringan sampai dengan berat. Akibat yang memiliki potensi kerugian paling besar adalah lost in hole yang dapat menambah jumlah non produktive time dari operasi dimana hal ini berkaitan dengan biaya operasi pemboran. Keluaran yang di harapkan dari tulisan ini adalah suatu desain BHA ataupun prosedur pemboran yang dapat mereduksi potensi bahaya dari vibrasi dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi drilling dari segi waktu dan biaya. Manfaat dari tulisan ini bagi penulis sendiri adalah sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam dunia perminyakan pada umumnya dan drilling khususnya terutama yang melingkupi aspek terkait pada desain BHA ini. Semoga tulisan ini juga memberi manfaat bagi pembaca lainnya.