Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Sistem kelistrikan terisolasi seperti Batam-Bintan menghadapi tantangan
signifikan dalam menjaga kestabilan frekuensi akibat karakteristik inersia sistem
yang rendah, yang diperparah oleh proyeksi pertumbuhan beban kritis. Tugas Akhir
ini bertujuan untuk merancang algoritma optimisasi untuk menentukan peletakan
dan kapasitas pembangkit listrik baru secara optimal. Tujuannya adalah untuk
meminimalkan total biaya tahunan sambil memenuhi batasan kestabilan frekuensi
sistem, yaitu frekuensi nadir di atas 49Hz dan laju perubahan frekuensi (RoCoF) di
bawah 1Hz/s setelah terjadi gangguan N-1 pembangkit terbesar yang sudah ada.
Dua algoritma metaheuristik, Genetic Algorithm (GA) dan Particle Swarm
Optimization (PSO), dievaluasi dan dibandingkan. Hasil perancangan
menunjukkan bahwa kedua algoritma berhasil meningkatkan ketahanan sistem. GA
merekomendasikan penambahan 290 MW yang terdistribusi di empat lokasi
dengan total biaya tahunan sebesar USD106,74 juta, serta berhasil meningkatkan
inersia ekuivalen menjadi 2,934s, dengan frekuensi nadir 49,203Hz dan RoCoF
0,9989Hz/s. PSO mencapai solusi yang lebih efisien dengan penambahan 270 MW
di tiga lokasi dengan biaya tahunan USD99,38 juta, menghasilkan inersia 2,919s,
frekuensi nadir 49,1311 Hz, dan RoCoF 0,9992 Hz/s. Meskipun GA menunjukkan
margin teknis yang sedikit lebih unggul, PSO terbukti menjadi algoritma lebih
aplikatif karena menemukan solusi yang valid dengan biaya lebih rendah dan waktu
komputasi yang signifikan lebih cepat, menunjukkan efektivitasnya dalam
mengeksploitasi ruang solusi untuk masalah penambahan pembangkit yang
kompleks.
Perpustakaan Digital ITB