Di tengah pembangunan yang berkembang pesat di kota-kota besar Indonesia, pencemaran udara merupakan permasalahan utama yang sering terjadi. Dari pencemaran udara di perkotaan, sumber terbesar disebabkan oleh aktivitas kendaraan bermotor. Kota Bandung yang merupakan salah satu daerah dengan kepadatan lalu lintas tertinggi di Indonesia membangun sebuah taman dengan nama Taman Jomblo yang bertempat tepat di bawah Jembatan Layang Pasupati. Taman tersebut diapit langsung oleh jalan masuk dan jalan keluar Jembatan Layang Pasupati, dan juga Jalan Taman Sari. Dengan ukuran taman 22,3 m x 34,5 m x 7 m, maka seluruh daerah taman akan terpengaruhi oleh polusi udara jalan yang mengapitnya. Informasi mengenai kualitas udara di dalam Taman Jomblo menjadi penting.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi persebaran polutan karbon monoksida (CO) di Taman Jomblo dengan menggunakan model aliran udara komputasi dinamika fluida (CFD). Permodelan turbulensi dilakukan oleh perangkat lunak Fluent dengan menggunakan persamaan k-epsilon. Simulasi dilakukan pada skema-skema waktu dengan kondisi volume kendaraan bermotor yang berbeda pada periode pengamatan. Hasil simulasi Fluent menunjukkan terdapat tiga skema waktu yang memiliki nilai emisi CO lebih besar dari 10 ppm sehingga berada diatas ambang batas yang ditetapkan oleh KLH, yaitu skema hari kerja – pagi hari, hari jumat – siang hari, dan hari jumat – sore hari.