digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu tindakan mitigasi potensi longsor telah dilakukan oleh PT. Arutmin Indonesia adalah dengan melakukan simulasi kestabilan lereng. Simulasi sebelumnya tidak memperhatikan dinamika curah hujan sebagai input-nya tetapi untuk mendapatkan hasil pemodelan yang lebih mendekati fenomena sebenarnya dibutuhkan simulasi pemodelan yang mengakomodir dinamika curah hujan yang mempengaruhi kondisi tekanan pori lereng. Penelitian ini menjelaskan dinamika perubahan tekanan pori akibat infiltrasi air hujan dan pengaruhnya terhadap kestabilan lereng area tambang. Parameter yang digunakan dalam menganalisis kestabilan lereng dalam penelitian ini adalah parameter mekanika batuan, nilai tekanan pori yang direpresentasikan dalam pressure head dan nilai factor of safety (FS). Simulasi TRIGRS memberikan hasil nilai tekanan pori yang lebih besar dan nilai FS yang lebih kecil dibandingkan simulasi SLIDE. Kedua variabel tersebut memiliki nilai koefisien korelasi (R) yang bersifat linear positif sebesar 0,40 yang mengindikasikan keterpautan data yang baik satu sama lain. Pada penelitian sebelumnya, salah satu alternatif solusi untuk menurunkan tekanan pori dalam mencapai kestabilan lereng adalah dengan kegiatan dewatering yang menghasilkan nilai kedalaman muka airtanah yang digunakan sebagai input data simulasi. Pada penelitian ini dilakukan dua skenario dewatering yaitu, dengan skenario instalasi horizontal drain hole spasi 100m (DH 100m) dan spasi 50m (DH 50m). Nilai optimum didapatkan jika dewatering dilakukan dengan skenario DH 50m yang mampu mempersempit luas zona kritis mencapai 29% sedangkan DH 100m hanya mampu mencapai 7% dibandingkan dengan kondisi alami.