digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kajian dari hasil penelitian ini bertujuan untuk mencari bentuk dari proses perubahan waditra angklung yang ada di Jawa Barat. Dengan melakukan kajian berupa studi komparatif terhadap beberapa jenis waditra angklung berdasarkan periode tertentu dari perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat Sunda, akan diperoleh bentuk-bentuk dari proses pergeseran perubahan desain waditra angklung yang meliputi pergeseran konsep makna simbolis atau kosmologis, fungsi pakai sosial di dalam masyarakat Sunda, cara memainkan, proses pembuatan, bentuk fisik dan bentuk pertunjukan dari waditra angklung. Objek penelitian dikaji dengan menggunakan pendekatan etnografi terhadap 3 tempat yang berbeda. Objek yang diteliti yaitu meliputi waditra angklung buhun yang terdapat di masyarakat Sunda yang tinggal di desa Cipta Gelar (Kasepuhan Banten Kidul) Sukabumi, waditra angklung badeng yang terdapat di desa Sanding Malangbong Garut dan angklung modern yang dikembangkan di kota Bandung.Studi komparatif yang dilakukan terdapat 3 jenis waditra angklung tersebut merupakan hasil dari proses perubahan awal waditra angklung buhun yang dalam perkembangannya merupakan hasil dari pemikiran masyarakat Sunda peladang yang hidup pada periode pra Islam dengan sistem kepercayaan yang dianut yaitu Sunda wiwitan dan Hindu, perkembangan selanjutnya mengalami pergeseran akibat dari pengaruh budaya Islam yang membawa sistem bercocok tanam menetap (sawah), proses pergeseran berikutnya yaitu dipengaruhi oleh pola pikir dan sistem pendidikan musik barat (Belanda) yang masuk ke dalam kehidupan masyarakat Sunda buhun melalui jalur politik dan kekuasaan. Dari keseluruhan proses pergeseran yang dialam oleh waditra angklung, menghasilkan beberapa modifikasi dari bentuk fisik, bentuk pertunjukan dan perubahan fungsi dari fungsi ritual-transenden untuk tujuan rohani spiritual, berganti menjadi fungsi untuk tujuan kesenangan duniawi-sekuler, pendidikan dan komersialisasi budaya tradisi.