Tiga sampel batuan yang berasal dari PIT (fresh rock) dan overburden disposal batuan tambang batubara Sile Lati PT. Berau Coal (Kalimantan Timur, Indonesia) diuji kinetik dengan dua buah metode yaitu Humidity Cell Test (HCT) dan Free Draining Column Leach Test (FD). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil uji pelindian pada metode uji Free Draining
dan Humidity Cell Test melalui analisa laju pelapukan mineral sulfida dan juga mengidentifikasi beberapa control parameter yang mempengaruhi hasil penelitian
yaitu mengenai laju oksidasi pada uji Free Draining dan Humidiy Cell Test. Sebelum dilakukan uji kinetik, dilakukan uji statik yang menunjukan bahwa masing-masing sampel batuan memiliki Potensi Pembentuk Asam (Acid Generating Potential) yang berbeda-beda. Tiga sampel batuan (PIT WEST, DISPOSAL Q10, PIT EAST) yang digunakan dalam penelitian ini tergolong jenis PAF (Potentially Acid Forming) rendah (PIT WEST), PAF menengah (DISPOSAL Q10) dan PAF tinggi (PIT EAST). Dari hasil pelindian menunjukkan pH yang cenderung netral pada sampel PIT WEST, dan pH asam untuk kedua sampel lainnya. Metode uji kinetik menggunakan distribusi ukuran partikel yang
seragam. Parameter geokimia dari air lindian diukur pada setiap siklus untuk masing-masing uji kinetik. Dari kedua simulasi tersebut menunjukkan bahwa hasil analisis oksidasi mineral sulfida (pyrite) melalui uji laju pelapukan pirit untuk seluruh sampel batuan nampak lebih signifikan pada uji FD dibandingkan dengan uji HCT.