digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ultraluminous X-ray sources (ULXs) merupakan sumber sinar-X yang memiliki rentang luminositas 1039-1041 erg/s pada rentang energi 0,3-10 keV. Sumber ini tidak berada pada pusat optik galaksi (off-nuclear), hal ini membedakannya dari Active Galactic Nuclei (AGNs). Spektrum ULXs memiliki kesamaan dengan Black hole Binaries (BHBs) namun sampai saat ini masih belum ada model yang konklusif untuk ULXs karena data untuk penentuan massa secara dinamika belum tersedia. Pada umumnya ada dua model massa yang diajukan untuk ULXs, yaitu model stellar mass black hole (StMBHs) dan intermediate mass black hole (IMBHs). Ditinjau dari populasinya, ULXs hampir terdapat pada semua tipe morfologi galaksi, dengan galaksi spiral merupakan galaksi yang paling banyak memiliki ULXs. Walaupun demikian hal ini merupakan satu kewajaran dikarenakan distribusi galaksi spiral lebih banyak pada jarak tertentu. Sampai saat ini ada sekitar 668 ULXs yang telah dilaporkan yang terdapat pada 226 galaksi. Dari 668 ULXs tersebut, 439 ULXs diperoleh dari studi referensi yang dilakukan pada tugas akhir ini. Jadi, terdapat rata-rata sekitar 2-3 ULXs per galaksi. Jumlah ULXs kecenderungan lebih banyak pada galaksi berinteraksi, dengan rata-rata jumlah ULXs di atas lima ULXs per galaksi. Galaksi berinteraksi M51 misalnya memiliki 9 ULXs. SWIFT merupakan salah satu satelit sinar-X dengan data ULXs yang cukup banyak. Selain itu, sifat pengamatannya yang berupa monitoring membedakannya dari satelit lainnya untuk studi ULXs. Pengolahan data SWIFT untuk ULXs dapat dilakukan dengan menggunakan software HEASoft. Dari hasil pengolahan data SWIFT untuk 9 ULXs yang diamati terdapat variabilitas pada ULX 3 dimana count rate-nya berubah sebesar 3-4 kali lipat, hal ini kemungkinan dikarenakan variabilitas intrinsik dari ULX tersebut.